PLN Lakukan Studi Kelayakan Pembangunan Gardu Induk Bawah Tanah

22 November 2018 8:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gardu distribusi listrik bawah tanah di Taman Sambas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gardu distribusi listrik bawah tanah di Taman Sambas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN masih mengkaji pembangunan gardu induk bawah tanah. Pembangunan gardu induk tersebut rencananya akan dilakukan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), M. Ikhsan Asaad, mengatakan proses pembangunan gardu induk bawah tanah tersebut masih dalam proses penelitian dan pencarian lahan.
"Kami sedang studi, karena membuat gardu induk bawah tanah itu kan harus kedap air. Ini yang sulit, kita masih studi dengan beberapa engineer yang ada di negara lain seperti Prancis dan Singapura," katanya kepada kumparan, Kamis (22/11).
Menurut Asaad, proses penelitian tersebut masih terkendala biaya investasi studi yang cukup mahal. Hanya saja, dia enggan menyebut jumlah pasti yang dikeluarkan PLN. "Pokoknya biaya studi nya ini mahal. Tapi harus bisa dilakukan," katanya.
Asaad mengaku optimistis pembangunan gardu induk listrik bawah tanah ini bisa terealisasi karena berkaca dari gardu induk MRT yang juga di bawah tanah. Hal ini bisa dijadikan sebagai patokan dalam membangun gardu induk bawah tanah.
ADVERTISEMENT
"Bukti kalau kita bisa itu adalah gardu induk MRT," tambahnya.
Sebelumnya, Asaad membenarkan masalah ketersediaan lahan yang kurang dan mahal di wilayah Jakarta memaksa pihaknya untuk membangun gardu induk bawah tanah ini.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen mereka yang ingin memberikan pelayanan listrik dengan tegangan yang bagus seiring dengan pertumbuhan konsumsi listrik masyarakat Jakarta.
"Pertumbuhan konsumsi listrik kita itu terus terjadi. Misalnya ada seseorang yang awalnya belum menikah masih hanya butuh tegangan listri 450 Kilowatt (kWh), setelah menikah tahun depannya jadi butuh 5.500 kWh. Penambahan tegangan ini kan butuh pembangunan gardu baru," tutupnya.