Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
PLN Luncurkan Plant Green Hidrogen Berkapasitas 51 Ton per Tahun
9 Oktober 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Darmawan menjelaskan, produksi green hidrogen dalam setahun itu bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kendaraan setara dengan 147 mobil dengan jarak tempuh 100 km per hari.
"Ada 51 ton per tahun, ternyata yang dipakai untuk cooling system itu hanya 8 ton. Artinya ada 43 ton, itu sudah mendekati 15 ribu km mobil hidrogen yang bisa pakai produk dari green hidrogen ini," kata Darmawan.
Sebanyak 51 ton green hidrogen tersebut dihasilkan hanya dari 1 pembangkit listrik PLN. Darmawan mengatakan masih ada 15 pembangkit listrik PLN yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan green hidrogen sehingga pasokan green hidrogen ini menurutnya akan sangat cukup untuk memasok kebutuhan bahan bakar kendaraan ramah lingkungan.
"Untuk itu pengurangan emisinya, untuk 43 ton (green hidrogen) kalau pakai BBM setahun bisa sampai 1,4 juta ton emisi CO2 per tahun. Kalau menggunakan hidrogen, karena ini green hidrogen emisinya adalah 0 ton per tahun," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan hal ini adalah tahap awal dan perlu untuk mengembangkannya dalam skala lebih luas dengan membangun infrastruktur green hidrogen di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Hari ini Indonesia masuk ke era produksi green hidrogen. Itu yang paling penting. Kami sangat sambut baik, karena hidrogen satu hal penting utamanya green hidrogen adalah bahan bakar baru yang penting," ujar Yudo.
Menurutnya, green hidrogen dari PLN ini bisa memasok kebutuhan nasional seperti pada kilang-kilang minyak milik Pertamina. Selain itu, potensi pasar ekspornya juga sangat terbuka.
"Negara tetangga juga sekarang sangat butuh green energi, Singapura contohnya sudah berkali-kali suarakan ingin dapat green hidrogen dari Indonesia," tutur Yudo.