Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) dipanggil oleh Komisi VI DPR untuk menjelaskan pemanfaatan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN ) senilai Rp 5 triliun di 2022. Pada paparannya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengaku memaksimalkan modal tersebut salah satunya membangun infrastruktur listrik di daerah terpencil.
ADVERTISEMENT
Darmawan menyebutkan saat ini ada 4.400 desa yang belum dapat mengakses listrik dari PLN, terutama di wilayah yang sulit terjangkau dan terisolasi. Ia menyampaikan PMN digunakan untuk meningkatkan rasio desa berlistrik (RDB).
“4.400 desa di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (daerah 3T ) belum menikmati listrik dari PLN. Lokasi di tempat yang sangat sulit terjangkau dan terisolasi,” kata Darmawan di Ruang Rapat Komisi VI DPR, Senin (28/11).
Darmawan memaparkan PMN yang diajukan sebesar 5 triliun sudah cair 100 persen. Berkat suntikan dana tersebut, PLN berhasil menambahkan RDB hingga mencapai 90.97 persen di bulan Oktober 2022. Ia memproyeksikan akan terdapat peningkatan RDB hingga 97,53 persen pada bulan Desember, dan 97,81 di tahun depan.
ADVERTISEMENT
Darmawan menambahkan investasi RDB untuk wilayah-wilayah 3T membutuhkan investasi dalam jumlah besar. Terutama untuk fungsi transmisi dan gardu induk.
“Daerah-daerah 3T butuh biaya investasi per pelanggan antara 25 sampai 25 juta, sehingga pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan secara komersial tidak feasible,” ujar Darmawan.
Darmawan menjabarkan PMN senilai 5 triliun dengan rincian fungsi sebagai yaitu fungsi pembangkit EBT senilai Rp 0,22 triliun, fungsi transmisi dan gardu induk Rp 2,56 triliun, dan fungsi distribusi dan listrik desa senilai Rp 2,22 triliun.
PLN akan mengajukan PMN pada tahun depan senilai Rp 10 triliun. Darmawan mengaku suntikan dana ini berpotensi menciptakan lapangan kerja, pelayanan sektor kesehatan, memajukan kualitas pendidikan, hingga meningkatkan produktivitas sektor kelautan, industri, agrikultur di wilayah terpencil.
ADVERTISEMENT
“Pada tahun 2023, PLN mengajukan PMN sebesar Rp 10 triliun dengan alokasi sebagai berikut fungsi pembangkit EBT sebesar Rp 1,74 triliun, fungsi transmisi dan gardu induk sebesar Rp 3,78 triliun, dan fungsi distribusi dan listrik desa sebesar Rp 2,22 triliun,” terang Darmawan.