Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SPBU Hidrogen milik PT PLN Indonesia Power (IP) ini memanfaatkan pasokan green hidrogen yang dihasilkan dari 21 green hydrogen plant dan 1 green hydrogen plant geothermal PLTP Kamojang.
Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, mengatakan hidrogen akan berperan strategis bagi transisi energi di sektor transportasi, sebab menjadi alternatif pembawa energi nol karbon selain listrik.
"Saya mengucapkan selamat kepada PLN atas beroperasinya HRS Senayan, yang pertama di Indonesia. Saya yakin lewat peresmian ini PLN menunjukkan karya nyata dan bukti konkret energi hidrogen adalah keniscayaan bagi Indonesia," ujarnya saat Peresmian SPBU Hidrogen Pertama di Indonesia, Rabu (21/2).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebutkan SPBU Hidrogen ini masih dalam tahap pilot project, menjadi salah satu upaya perusahaan untuk mendorong ekosistem hidrogen di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Alangkah indahnya bagaimana transisi energi, transisi juga transportasi yang tadinya berbasis pada fossil fuel. Menjadi renewable energy yang jauh lebih murah. Bisa terjadi dengan adanya pilot project ini," jelasnya.
Darmawan mengatakan, total produksi green hydrogen dari 21 pembangkit PLN mencapai 199 ton per tahun, dengan tambahan sekitar 4,3 ton per tahun dari PLTP Kamojang, sehingga total 203 ton green hydrogen dari 22 pembangkit milik PLN.
"Nah kebutuhan dari PLN untuk pendinginan pembangkit kami hanya 75 ton artinya ada 138 ton green hydrogen yang bisa digunakan untuk sektor transportasi," tuturnya.
Adapun PLTD Senayan khususnya mendapatkan pasokan green hydrogen dari PLTGU Muara Karang, PLTP Kamojang, dan PLTU Lontar dengan total produksi sebesar 148 kg/hari yang dapat mengisi setara 23 mobil hydrogen per hari.
ADVERTISEMENT
SPBU Hidrogen ini memiliki 3 jasa layanan, di antaranya jasa pengisian bahan bakar untuk mobil hydrogen, jasa pengisian mobil listrik, dan hydrogen center yang merupakan pusat pelatihan hydrogen pertama dan terlengkap di Indonesia.
Saat ini, HRS yang digunakan berbasis tekanan 350 bar dan selanjutnya akan ditambahkan dengan HRS berbasis 700 bar sehingga semakin dapat melayani kebutuhan kendaraan berbasis hydrogen.