Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hingga September, PLN UIWP2B sukses menambah jumlah pelanggan menjadi 655.215 pelanggan dari 613.626 pelanggan di tahun lalu, meningkat 6,78 persen dibanding tahun 2018.
Penambahan jumlah pelanggan tersebut juga berimbas pada meningkatnya penjualan listrik dibanding tahun sebelumnya. Saat ini PLN UIWP2B mencatatkan penjualan listrik sebesar 1.154.005.072 kWh. Naik dari tahun lalu yakni 1.092.588.445 kWh di bulan yang sama.
“Tahun ini jumlah pelanggan di Papua dan Papua Barat meningkat dari tahun lalu sebesar 6,78 persen. Begitu pula dengan penjualan energi listrik yang meningkat sebesar 5,62 persen apabila kita bandingkan dari tahun lalu. Meskipun adanya peningkatan baik dari jumlah pelanggan hingga penjualan, kami tetap fokus kepada melistriki masyarakat di Tanah Papua ini,” ujar General Manager PLN UIWP2B Ari Dartomo dalam keterangan tertulis, Minggu (27/10).
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di kota-kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, PLN UIWP2B juga harus memastikan kesiapannya dalam menyuplai pasokan listrik untuk pelanggan. Penambahan kapasitas pembangkit serta jaringan dan pemeliharaannya terus dilakukan.
Namun, pemerataan ketersediaan listrik juga menjadi fokus utama PLN UIWP2B. Melalui program Listrik Desa, tahun ini 106 desa di Papua dan Papua Barat yang sebelumnya gelap gulita sekarang sudah terlistriki. Kemudian sebanyak 364 desa dalam progres untuk dialiri listrik. "Pembangunan pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan prioritas Kami dalam memenuhi kebutuhan daya untuk desa-desa yang baru terlistriki," ujar Ari.
"Untuk melistriki desa di Tanah Papua merupakan tantangan tersendiri bagi kami. Lebih dari 1.200 desa yang harus kami listriki tahun depan. Sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat, kami terus mengoptimalkan EBT yang ada untuk melistriki desa di Papua dan Papua Barat," lanjut Ari.
Dengan adanya program tersebut, rasio elektrifikasi desa di Papua dan Papua Barat yang saat ini berada di angka 97 persen, diharapkan dapat mencapai 100 persen pada tahun 2020 nanti. "Kami optimis target tersebut dapat tercapai. Kami harus memastikan bahwa pada akhirnya listrik dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia," tutupnya.
ADVERTISEMENT