Plt Mentan Merapat ke Istana, Rapat soal Stabilitas Harga Beras dengan Jokowi

9 Oktober 2023 14:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi melihat tanaman padi yang akan dipanen di area persawahan Kelompok Tani Mukti Tani IV, Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi melihat tanaman padi yang akan dipanen di area persawahan Kelompok Tani Mukti Tani IV, Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional sekaligus Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi merapat ke Istana Kepresidenan untuk membahas stabilitas harga pangan, utamanya beras.
ADVERTISEMENT
"Jagung, beras sama gula," kata Arief, Senin (9/10).
Selain soal harga pangan, masalah impor beras juga akan dibahas dalam rapat tersebut.
"Ya, pokoknya Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Menko Perekonomian, kementerian/lembaga sekarang harusnya koordinasinya sudah jauh lebih baik. Sama BUMN di bidang pangan," jelasnya.
Hingga saat ini, Indonesia masih mengandalkan Vietnam dan Thailand untuk impor beras. "Tapi makanya ini mumpung nanti November-Desember ini, kan, BMKG sampaikan di Kemenko Polhukam bahwa November sudah mulai ada air. Jadi faktor-faktor pendukung yang harus disiapkan hari ini untuk produksi, ya, kita siapkan. Kalau stok level Bulog harus di atas 1 juta ton. Enggak bisa di bawah," ujarnya.
Arief juga mengatakan, pemerintah sedang mencoba memenuhi kebutuhan pangan dari dalam negeri mulai dari persiapan produksi hingga produksinya.
ADVERTISEMENT
"Kan, kita mau musim tanam satu, ya. November-Desember. Termasuk juga pupuk fokusnya Kementan," pungkasnya.
Menteri lainnya yang hadir di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mendag Zulkifli Hasan hingga Dirut Bulog Budi Waseso.