PLTSa Bantar Gebang Mampu Hasilkan Listrik 30 Megawatt

15 Oktober 2022 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perkembangan PLTSA Merah Putih di Bantar Gebang. Foto: PPID DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Perkembangan PLTSA Merah Putih di Bantar Gebang. Foto: PPID DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di Bantar Gebang, Bekasi, kini sudah mampu menghasilkan 30 Megawatt listrik dari sampah-sampah yang diproses.
ADVERTISEMENT
Executive Vice President (EVP) of Engineering dan Teknologi PLN, Zainal Arifin, menilai PLTSa Bantar Gebang yang merupakan garapan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bersama Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah cukup maksimal.
"Bantar Gebang itu sudah berhasil, kerja sama pakai gas engine sudah keluar sampai 30 Mw. Tapi yang di Surabaya masih mengarah ke sana, tapi belum sampai seperti yang di Bantar Gebang," kata Zainal kepada kumparan di Sirkuit Mandalika, Jumat (14/10).
Tercatat pada tahun lalu, selama 221 hari PLTSa Merah Putih beroperasi, sampah yang diolah mencapai 9.879 ton. Dengan total energi listrik yang dihasilkan mencapai 783,63 MWh atau sekitar 110,59 kWh/ton sampah yang dibakar.
ADVERTISEMENT
PLTSa Merah Putih di Bantar Gebang itu didesain dengan waktu operasi 24 jam per hari dan 250-300 hari per tahun. Pengoperasian tersebut menggunakan bahan bakar sampah berkapasitas hingga 100 ton per hari.
PLTSa sendiri merupakan program pemerintah yang ditargetkan beroperasi sebanyak 12 PLTSa di seluruh Indonesia. Selain PLTSa di Surabaya dan di Bantar Gebang, juga ada PLTSa Surakarta yang rencananya listrik dari sana akan mulai diserap PLN akhir 2022 nanti.
Perkembangan PLTSA Merah Putih di Bantar Gebang. Foto: PPID DKI Jakarta
Amanat ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018, tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, untuk mendorong pemanfaatan energi bersih dan terbarukan.
Khusus PLTSa di Surabaya, PLN menargetkan bisa menyerap 3.000 ton sampah per hari untuk diproses menjadi listrik. Sementara jumlah sampah di Benowo Surabaya sebanyak 4.000 ton per hari.
ADVERTISEMENT
Pada 2021 lalu, PLTSa di Kota Pahlawan ini hanya mampu mengolah sampah 1.000 ton per hari dan dapat menghasilkan listrik 9 Megawatt. Sejak diresmikan 2019 silam, PLTSa di Surabaya nampaknya belum bisa mengejar kapasitas produksi listrik seperti di Bantar Gebang.
"Itu (PLTSa di Surabaya) kita kerja sama dengan pemerintah daerah. Sementara masih belum terjamin untuk bisa seperti Bantar Gebang," pungkas Zainal.