PMN Hutama Karya Rp 18,6 T Mayoritas untuk Bereskan Proyek Waskita

14 September 2023 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hutama Karya siap menerapkan sistem bayar tol tanpa berhenti di jalan tol yang dikelolanya.  Foto: Hutama Karya
zoom-in-whitePerbesar
Hutama Karya siap menerapkan sistem bayar tol tanpa berhenti di jalan tol yang dikelolanya. Foto: Hutama Karya
ADVERTISEMENT
PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Untuk tahun depan diusulkan Rp 18,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan nilai PMN yang diusulkan untuk Hutama Karya terbagi dua. Untuk Hutama Karya murni Rp 6,1 triliun yang akan digunakan untuk penyelesaian beberapa ruas di Tol Trans Sumatera yang diharapkan selesai di 2024.
"Untuk membantu tol yang diselesaikan Waskita Rp 12,5 triliun yang akan digunakan juga untuk selesaikan permasalahan," ujarnya.
Proyek yang digarap Hutama Karya dari proyek Waskita Karya dari PMN ini adalah penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Ruas Kayu Agung Palembang Betung dan Bogor-Ciawi-Sukabumi.
Selain tahun depan, tahun ini Hutama Karya juga diusulkan dapat PMN. Nilainya Rp 28,8 triliun. Total modal negara yang akan mengucur ke Hutama Karya selama dua tahun tembus Rp 47,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (12/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban memaparkan urgensi Hutama Karya mendapatkan bantuan. Tambahan PMN Hutama Karya di 2023 ditujukan untuk melanjutkan proses konstruksi 9 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera, diantaranya untuk konstruksi Tol Sigli-Banda Aceh Rp 1,9 triliun, Tol Binjai-Langsa Rp 1,09 triliun, Tol Kisaran-Indrapura Rp 1,17 triliun, Tol Kuala Tanjung-Prapat Rp 3,03 triliun, Tol Jc Pekanbaru-Bypass-Pekanbaru Rp 7,90 triliun.
Kemudian Tol Pekanbaru-Pangkalan Rp 797 miliar, Tol Betung-Tempino-Jambi Rp 7,28 triliun, tol Sicincin-Padang Rp 5,3 triliun, dan tol Lubuk Linggau-Bengkulu Rp 266 miliar.
Sementara tambahan suntikan modal di 2024 digunakan untuk pembelian saham PT Waskita Sriwijaya Tol melalui penerbitan saham baru senilai Rp 10 triliun. Kemudian untuk pembelian saham PT Trans Jabar Tol melalui penerbitan saham baru sebesar Rp 2,5 triliun.
ADVERTISEMENT
"Untuk penyelesaian JTTS tahap I dengan kebutuhan PMN sebesar Rp 6,1 triliun," terangnya.
Adapun rincian penyelesaian JTTS tahap I adalah Tol Binjai-Pangkalan Brandan Rp 1,29 triliun, Tol Kisaran Indrapura Rp 636 miliar, Tol Kuala Tanjung-Pematang Siantar Rp 194 miliar, Tol Taba Penanjung Bengkulu Rp 478 miliar, Tol Sigli-Banda Aceh Rp 1,0 triliun, Tol Sicincin-Padang Rp 2,01 triliun, dan Tol Pekanbaru-Koto Kampar Rp 480 miliar.