Polemik Ahok di Ibu Kota Baru: Ada Kutipan Al-Quran dan Pertanyakan Posisi Komut

9 Maret 2020 6:29 WIB
comment
18
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Komut Pertamina Basuki Tjahaja saat peresmian Implementasi Program B30 di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12).
 Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Komut Pertamina Basuki Tjahaja saat peresmian Implementasi Program B30 di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjadi salah satu calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru masih menjadi polemik. Banyak yang pro dan kontra.
ADVERTISEMENT
Untuk mengisi posisi tersebut, Ahok bersaing dengan tiga calon lainnya seperti Bambang Brodjonegoro, Tumiyana, dan Azwar Anas. Soal nama-nama calon ini sudah dibenarkan Presiden Jokowi.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, turut menanggapi soal pencalonan Ahok yang kini menjabat Komisaris Utama Pertamina ini. Dia bahkan mengutip ayat Al-Quran.
Berikut kumparanBisnis rangkum polemik Ahok menjadi calon Kepala Otorita Ibu Kota Baru.
Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan sosok Ahok sangat ideal jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota. Dia menilai sosok Ahok sesuai dengan kriteria yang diinginkan Jokowi.
Ngabalin meminta jika nanti Ahok dipilih sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, jangan dikaitkan dengan masa lalunya, seperti kasus penistaan agama yang pernah menjerat eks Gubernur DKI Jakarta itu.
ADVERTISEMENT
"Menurut Al-Quran, jangan karena kebencian terhadap seseorang, kamu berlaku tidak adil kepada mereka. Orang lain itu bukan saja orang Islam mau Katolik, mau protestan mau Hindu mau Buddha, jangan karena kita benci kepada seseorang kita berlaku tidak adil," kata dia.
Ali Mochtar Ngabalin saat diskusi tentang conora di Upnormal Coffee, Jakarta, Minggu (8/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sandi Pertanyakan Posisi Ahok di Komisaris Utama Pertamina
Sementara itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga mantan calon wakil Presiden Sandiaga Uno, menilai pencalonan Ahok merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Namun, dia menyoroti tugas yang diemban Ahok saat ini menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Menurut dia, banyak hal yang harus dikerjakan Ahok di BUMN minyak dan gas tersebut.
"Bukannya Pak Ahok baru jadi Komut Pertamina? Tugasnya berat Pak Ahok, kita cek dulu nih bagaimana hasil rekam jejaknya dia berbulan-bulan ini di Pertamina seperti apa," kata Sandi.
ADVERTISEMENT
Menurut Sandi, mengurus ibu kota baru dimulai pemerintah saat ini juga penting. Siapa pun yang nanti ditunjuk Jokowi, kata Sandi, punya tugas berat karena biayanya cukup tinggi dan tanggung jawab ke lingkungan juga besar.