Populer: 20 Negara Keluhkan Tarif Trump ke WTO; Modal Asing Kabur Rp 24 T

13 April 2025 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Donald Trump menunjukkan grafik tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Donald Trump menunjukkan grafik tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
ADVERTISEMENT
Sebanyak 20 negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) mengkritik Amerika Serikat dalam rapat Dewan Perdagangan Barang imbas tarif impor Presiden AS Donald Trump, menjadi salah satu berita populer di akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Berita yang paling banyak dibaca selanjutnya adalah Bank Indonesia (BI) yang melaporkan, pada periode 8-10 April 2025, terjadi arus keluar dana asing dari pasar keuangan domestik yang mencapai Rp 24,04 triliun. Berikut rangkumannya:
Ngeluh ke WTO
Negara-negara yang menyampaikan kritik terhadap Amerika Serikat dalam forum tersebut mencakup China, Swiss, Norwegia, Kazakhstan, Selandia Baru, Inggris, Australia, Singapura, Kanada, dan Jepang.
"Rusia juga menyampaikan pernyataan mereka terkait hal ini," ungkap sumber tersebut.
Pihak AS kemudian menanggapi pernyataan China dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan memberikan komentar tambahan, karena persoalan tersebut sudah diajukan ke Badan Penyelesaian Sengketa WTO.
Pada Kamis (10/4), seorang sumber lain menyatakan bahwa dalam rapat tersebut, China mengungkapkan keprihatinan mendalam atas "ketidakpastian besar" yang dialami ekonomi dunia akibat pemberlakuan tarif AS.
ADVERTISEMENT
Modal Asing Kabur Rp 24,04 T dari Pasar Keuangan RI
Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Jumat (21/2). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Dana asing yang keluar tersebut berasal dari penjualan neto di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 10,47 triliun, disusul oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 7,84 triliun dan pasar saham sebesar Rp 5,73 triliun.
“Data transaksi pada 8 April hingga 10 April 2025 secara agregat nonresiden tercatat jual neto Rp24,04 triliun,” ucap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Deni Prakoso melalui keterangan tertulis, dikutip Sabtu (12/4).
Berdasarkan data setelmen tersebut, aliran modal asing masuk ke SRBI sebesar Rp 7,11 triliun sementara aliran modal asing masuk ke SBN sebesar Rp 13,05 triliun.
Sementara itu di pasar saham, sepanjang tahun berjalan total dana asing yang keluar sudah mencapai Rp 34,48 triliun.
ADVERTISEMENT
Keluarnya dana asing tersebut mendorong kenaikan premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun, yang mencerminkan persepsi risiko investasi. Per 10 April 2025, premi CDS naik menjadi 113,35 basis poin (bps), meningkat dibandingkan posisi 4 April 2025 yang sebesar 105,75 bps.
Imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun mengalami penurunan ke level 7,026 persen per 10 April 2025. Di sisi lain, yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury Note) tenor 10 tahun justru mengalami kenaikan, mencapai 4,425 persen.