Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Populer: 25,22 Juta Penduduk Kategori Miskin; Jokowi Siapkan Tim Family Office
2 Juli 2024 5:38 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Angka penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang menjadi berita populer di kumparanBisnis sepanjang Senin (1/7).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai rencana Presiden Jokowi menyiapkan tim untuk membuka family office di Bali juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya:
25,22 Juta Penduduk RI Masuk Kategori Miskin
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang. Angka kemiskinan ini turun 0,33 persen atau sebanyak 680 ribu orang secara tahunan (year on year/yoy).
"Jumlah penduduk miskin mencapai 9,03 persen (dari total penduduk Indonesia) atau sebesar 25,22 juta orang," ungkap Plt Sestama BPS, Imam Machdi dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (1/7).
Imam mengatakan tingkat kemiskinan pada Maret 2024 lebih rendah dibandingkan kondisi ketika pandemi COVID-19. Adapun, pada Maret 2020 angka kemiskinan Indonesia mencapai 26,42 juta. Kemudian meningkat pada September 2020 menjadi 27,54 juta orang.
ADVERTISEMENT
Imam menyebut penurunan tingkat kemiskinan terjadi di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Dengan penurunan terbesar terjadi di pedesaan sebesar 0,43 persen yoy dan perkotaan sebesar 0,20 persen yoy.
18 provinsi di Indonesia mengalami tingkat kemiskinan di bawah level nasional, dan 20 provinsi di atas nasional. Adapun tingkat kemiskinan tertinggi ada di Papua Pegunungan 32,97 persen dan terendah di bali sebesar 4 persen.
Di sisi lain, Imam mengatakan garis kemiskinan RI per Maret 2024 mencapai 5,90 persen. Hal ini didorong oleh kenaikan harga komoditas pokok dengan makanan yang memberikan andil sebesar 74,4 persen dan sisanya adalah kelompok bukan makanan.
Jokowi Siapkan Tim Family Office
Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan, pemerintah akan segera membentuk tim untuk mengkaji pembentukan family office di Bali.
ADVERTISEMENT
Sandiaga mengungkapkan tim yang dibentuk tersebut akan mengkaji terkait potensi hingga regulasinya.
"Ini yang nanti tim yang akan dibentuk Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) akan mengkaji dari segi regulasi dan kesiapan kita sehingga bisa kita launching untuk mendapatkan banyak masuknya dana-dana yang dikelola oleh perusahaan keluarga atau family office," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/7).
Sandiaga mengatakan, family office sebagai salah satu klaster keuangan akan memberikan kemudahan pelayanan ekonomi bagi keluarga besar untuk menanamkan dananya di Indonesia.
"Tadi dipikirkan mulai dari segi potensi, regulasi, dan akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji ini dan diharapkan kita bisa juga menawarkan suatu seperti Singapura, Dubai, Hong Kong ada daya tarik dari pengelolaan dana berbasis keluarga ini di Indonesia," jelas Sandiaga.
ADVERTISEMENT
Sandiaga menjelaskan Bali dipilih jadi lokasi family office karena besarnya permintaan dari komunitas family office di dunia. Menurutnya, tidak ada tantangan dalam pembentukan family office.
Live Update