Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Populer: Adik Menkominfo Mundur dari Bank Mantap; Belanja Negara 2023 Merosot
16 Desember 2023 6:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Adik Menkominfo Budi Arie Setiadi, Chandra Arie Setiawan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Independen Bank Mandiri Taspen (BMTP) atau Bank Mantap . Kabar tersebut menjadi salah satu berita paling banyak dibaca di kumparan sepanjang Jumat (15/12).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu ada pula kabar tentang merosotnya belanja negara dalam APBN 2023. Berikut rangkuman berita populer di kumparan:
Adik Menkominfo Mundur dari Bank Mantap
Surat pengunduran diri Chandra Arie Setiawan baru diunggah di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, pada Kamis (4/12). Meskipun mengutip tanggal surat tersebut, pengunduran diri Chandra sudah disampaikan pada Kamis (30/11).
Surat pengunduran diri Chandra tersebut, ditujukan kepada Komisaris Utama Bank Mandiri Taspen Mustaslimah.
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka atas penunjukan saya dalam TKN paslon tersebut, saya mengajukan pengunduran diri dalam jabatan sebagai komisaris independen PT Bank Mandiri Taspen dan selanjutnya agar dapat diproses sesuai ketentuan perseroan," sambungnya.
Belanja Negara 2024 Merosot
Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan penyebab anjloknya belanja pemerintah di akhir 2023. Realisasi belanja negara tercatat Rp 2.588 triliun per 12 Desember 2023 atau turun 4,1 persen dari periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Belanja negara mencapai Rp 2.588,2 triliun atau 84,5 persen dari UU APBN awal, kemudian belanja dinaikkan jadi Rp 3.117,2 triliun atau terealisasi 83 persen. Ini masih kontraksi 4,1 persen dibandingkan tahun lalu Desember 2022 belanjanya capai Rp 2.698,4 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat (15/12).
Sri Mulyani menegaskan, penyebab anjloknya belanja negara bukan karena belanja Kementerian dan Lembaga (K/L). Melainkan dari belanja subsidi BBM.
Adapun, belanja non K/L termasuk di dalamnya belanja subsidi BBM, baru terealisasi 71,8 persen dari APBN atau di angka Rp 894,3 triliun.
"Penyebabnya ini bukan karena belanja K/L tapi karena subsidi BBM sebab harga minyak turun atau lebih rendah dari harga asumsi," ungkap Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT