Populer: Anies-Cak Imin Kritik IKN Jokowi; Komisaris BUMN Siap-siap Dicopot

28 November 2023 6:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadiri Ijtima Ulama di Masjid Az Zikra, Sentul, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadiri Ijtima Ulama di Masjid Az Zikra, Sentul, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengkritik proyek Presiden Jokowi IKN Nusantara. Ini menjadi berita paling banyak dibaca pada Senin (27/11).
ADVERTISEMENT
Selain itu juga ada kabar soal Kementerian BUMN yang siap copot komisaris-komisaris di perusahaan BUMN yang bergabung dengan tim pemenangan capres dan cawapres Pemilu 2024. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.

Anies-Cak Imin Kritik IKN Jokowi

Pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan mengambil posisi kritis terhadap gagasan Presiden Jokowi memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara.
"Kalau sekarang kan memang (IKN Nusantara) belum layak ditinggali. Enggak layak tinggal di sana per hari ini," kata Imin saat dijumpai di acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit, di Jakarta, Minggu (26/11).
"Itu kan pilihan aja, lagi enak di Jakarta, tiba-tiba disuruh ke hutan, entar dulu. Itu pilihan pribadi, referensi tinggal pribadi," sambungnya.
Meski demikian dia menyatakan, sikap koalisi partainya soal pemindahan ibu kota itu masih dikaji. Jadi belum diputuskan kelanjutan nasib proyek IKN jika pasangan Anies-Muhaimin terpilih jadi Presiden dan Wakil Presiden.
ADVERTISEMENT
"Kita lagi diskusi terus. Saya termasuk ingin mempertahankan IKN supaya jalan terus, tapi di Koalisi Perubahan akan diskusi terus," katanya.
Sebelumnya dalam Dialog Publik yang digelar PP Muhammadiyah, Calon Presiden Anies Baswedan kembali melontarkan kritik soal proyek pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
"Ketika tujuan membangun kota baru adalah dengan alasan pemerataan maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, karena itu menghasilkan kota baru yang timpang dengan daerah sekitarnya," kata Anies di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu (22/11).
"Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu enggak nyambung. Kami melihat ini problem," tegas Calon Presiden, Anies Baswedan.

Komisaris BUMN Siap-siap Dicopot

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, hal pencopotan komisaris BUMN yang ikut tim pemenangan Pemilu 2024 merupakan ketentuan yang harus dipatuhi oleh komisaris dan direksi perusahaan di bawah Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
“Ya kalo enggak mundur, kita mundur kan lah. Karena kita harap, kalau ketentuan, komisaris dan direksi kan tidak boleh terlibat dalam tim kampanye Pilpres ataupun tim kampanye legislatif juga, semua lah gak boleh terlibat,” kata Arya saat ditemui awak media di Kantor Kementerian BUMN pada Senin (27/11).
Kendati demikian, Arya menuturkan dia belum dapat membeberkan jumlah nama-nama petinggi perusahaan pelat merah yang telah melapor akan mengundurkan diri dan bergabung dengan tim pemenangan kampanye.
Namun Arya bilang, beberapa nama petinggi perusahaan di bawah Kementerian BUMN yang telah resmi mengundurkan diri.
“Jumlahnya aku belum dapat. Ada Arief Rosyid, Andi Gani Nena Wea, ada beberapa lagi yang lain. Budiman Sudjatmiko juga sudah mundur dari PTPN. Ada beberapa aku lupa namanya siapa-siapa aja, kan kerjaku bukan ngumpulin surat-surat mereka, mereka sudah nggak komisaris lagi. Aku belum dapat (kabar terbaru) kan harus dapat yang resmi kan surat dari mereka datanya apa sih nanti kutanya lah,” kata Arya.
ADVERTISEMENT