Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Populer: Aturan UMP 2025 Terbit; Algoritma Saham Disebut Mirip Judi
5 Desember 2024 5:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker ) Yassierli telah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) nomor 16 tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025. Kabar tersebut menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Rabu (4/12).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ada juga kabar soal Presiden Prabowo yang menyebut investor saham memiliki hitung-hitungan atau algoritma tersendiri, yang mirip dengan judi. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBISNIS:
Aturan UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Berlaku 1 Januari 2025
Aturan yang diterbitkan hari ini, Rabu (4/12), itu sejalan dengan arahan Presiden Prabowo agar Upah Minimum Provinsi (UMP ) naik sebesar 6,5 persen.
Dalam pasal 2 ayat 2 aturan itu, ditulis formula Penetapan Upah Minimum provinsi tahun 2025 menggunakan formula penghitungan Upah Minimum provinsi sebagai berikut: UMP 2025 = UMP 2024 + Nilai Kenaikan UMP 2025.
"Nilai kenaikan Upah Minimum provinsi tahun 2025 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebesar 6,5% (enam koma lima persen) dari Upah Minimum provinsi tahun 2024," bunyi pasal ketiga ayat tersebut.
ADVERTISEMENT
Menaker menjelaskan, angka kenaikan UMP itu mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, inflasi, sampai indeks tertentu.
Sementara nilai kenaikan Upah Minimum kabupaten/kota tahun 2025 juga sebesar 6,5 persen (enam koma lima persen) dari Upah Minimum kabupaten/kota tahun 2024.
BEI Respons Prabowo yang Sebut Saham Punya Algoritma Mirip Judi
“Saya sangat sepakat dengan pesan yang disampaikan Bapak Presiden. Hal yang sama juga selalu kami sampaikan bahwa investor harus selalu mengambil keputusan secara rasional dengan memperhatikan fundamental perusahaan,” kata Jeffrey kepada kumparan, Rabu (4/12).
ADVERTISEMENT
Jeffrey bilang investasi saham tidak bisa hanya dengan mengandalkan rekomendasi influencer tanpa pemahaman terhadap fundamental perusahaan. Menurutnya hal tersebut bukanlah langkah yang bijak dalam berinvestasi.