Populer: Bahlil Ganti Dirjen Migas; Sri Mulyani Akui Investor Keluhkan Coretax

12 Februari 2025 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menonaktifkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Achmad Muchtasyar. Padahal jabatan itu baru dia emban pada kurang dari sebulan atau sejak 16 Januari 2025. Kabar tersebut menjadi salah satu berita populer sepanjang Selasa (11/2).
ADVERTISEMENT
Ada juga kabar soal Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui sejumlah investor masih mengeluhkan sistem perpajakan Coretax. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBISNIS:
Bahlil Ganti Dirjen Migas
Kabar mengenai penonaktifan Achmad Muchtasyar dibenarkan oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung. “Per kemarin (10/2) sore (nonaktif),” ungkap Yuliot ketika ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (11/2).
Meski begitu, Yuliot tak menjelaskan alasan Achmad Muchtasyar dinonaktifkan.
Dihubungi terpisah, Plt. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya menyebut penyesuaian jabatan di suatu organisasi hal yang biasa, sebagai bagian dari akselarasi organisasi yang tangguh.
Kementerian ESDM memang tengah jadi sorotan. Mulai dari kebijakan melarang warung-warung menjual LPG 3 kg yang menuai banyak protes dari warga hingga penggeledahan kantor Kantor Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM oleh Kejaksaan Agung kemarin.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani Akui Investor Keluhkan Coretax
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan 2025 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan
Sri Mulyani menegaskan permasalahan Coretax bukan menjadi alasan untuk tidak terus berbenah. Menurutnya, tujuan utama dari Coretax adalah menciptakan sistem pemungutan pajak digital yang lebih baik serta membantu wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya sesuai aturan.
"Saya tahu beberapa dari Anda (investor) masih mengeluh tentang Coretax. Kami akan terus meningkatkannya. Membangun sistem serumit Coretax dengan lebih dari 8 miliar transaksi bukanlah hal yang mudah," kata Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum 2025 di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (11/2).
Ia juga menyebut, Presiden Prabowo Subianto turut memberi perhatian terhadap upaya peningkatan penerimaan pajak. Terutama dalam mengatasi kebocoran, penggelapan, dan penghindaran pajak.
Mantan Direktur Bank Dunia itu menambahkan, Kementerian Keuangan akan terus memperkuat kerja sama antar unit, termasuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta unit terkait lainnya.
ADVERTISEMENT