Populer: Bank Jago soal Pegawai Bobol Rekening; Konglomerat Gencar Akuisisi

11 Juli 2024 5:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas tengah menjelaskan cara penggunaan aplikasi Bank Jago. Foto: ANTARA/HO-Bank Jago
zoom-in-whitePerbesar
Petugas tengah menjelaskan cara penggunaan aplikasi Bank Jago. Foto: ANTARA/HO-Bank Jago
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Jago Tbk (ARTO) buka suara mengenai kabar seorang pegawainya berinisial IA (33) ditangkap polisi usai membobol 112 rekening nasabah yang telah diblokir. Kabar ini menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Rabu (10/7).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ada juga kabar tentang konglomerat yang gencar melakukan akuisisi . Berikut rangkuman berita populer di kumparanBISNIS:
Bank Jago soal Pegawai Bobol Rp 1,3 M
Corporate Communication Bank Jago, Marchelo, menegaskan pihaknya memprioritaskan keamanan data nasabah.
"Untuk itu kami menerapkan proses manajemen risiko dan strategi anti-fraud sebagai langkah mitigasi atas tindakan penyimpangan yang dilakukan pihak internal maupun eksternal," kata Marchelo melalui keterangan tertulis, Rabu (10/7).
Marchelo mengatakan melalui proses tersebut Bank Jago bisa mendeteksi tindakan fraud sejak dini, melakukan pemeriksaan, dan secara proaktif melaporkan tindakan penyimpangan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.
"Bank Jago mengapresiasi kepolisian atas tindak lanjut pelaporan dan langkah-langkah yang telah dilakukan dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk melanjutkan proses hukum terhadap tindakan fraud yang telah terjadi," ujar Marchelo.
ADVERTISEMENT
"Langkah tegas ini merupakan bentuk komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data nasabah serta memberikan efek jera pelaku tindakan fraud," tambahnya.
Konglomerat Gencar Akuisisi
Sejumlah grup konglomerasi tanah air gencar melakukan akuisisi di tahun ini. Tahun politik juga tidak menjadi alasan mereka untuk mengerem ekspansi.
Djarum yang dimiliki Robert Budi Hartono dan Michael Hartono, menjadi salah satu grup konglomerasi yang aktif melakukan akuisisi. Terbaru, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya, PT Iforte Solusi Infotek, telah menyelesaikan akuisisi sebesar 90,11 persen saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Adapun nilai akuisisinya yaitu Rp 3,42 triliun atau setara dengan Rp 2.813 per saham.
Dekoruma Experience Center Bali. Foto: Dok. Dekoruma
Anak usaha Grup Djarum lainnya, PT Global Digital Niaga (BELI) atau Blibli mengakuisisi PT Dekoruma Inovasi Lestari (DIL) dengan membeli 26.167 lembar saham seri C yang mewakili 99,83 persen kepemilikan saham. Adapun total transaksi akuisisi tersebut senilai Rp 1,16 triliun.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, anak usaha Grup Djarum, PT Anarawata Puspa Utama bersama PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang telah sepakat atas jual beli saham dan pengambilan baru atas PT Suryacipta Swadaya senilai Rp 3,1 triliun.
Anarawata Puspa Utama mengambil alih sebanyak 55.808.781 saham PT Suryacipta Swadaya milik Surya Semesta Internusa senilai Rp 169,8 miliar. Sementara itu, Suryacipta Swadaya akan menerbitkan saham baru sejumlah 962.701.486. Dengan demikian, Anarawata Puspa Utama akan menyerap penerbitan saham baru tersebut senilai Rp 2,9 triliun.
Sementara Salim Group milik Anthoni Salim melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services menggandeng sebuah konsorsium yang dipimpin oleh GIC dari Singapura untuk membeli 35 persen saham PT Jasamarga untuk Tol Trans Jawa . Nilai akuisisi ini sangat besar yaitu Rp 15,75 triliun. Nilai tersebut menjadi salah satu yang terbesar tahun ini.
Anthoni Salim Foto: wikimedia commons
Grup Salim lainnya yaitu PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan duet dengan Grup Gelael, telah mengakuisisi mayoritas saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) senilai Rp 160,42 miliar atau sebesar 70 persen saham. Transaksi ini sekaligus adanya penerbitan 229.181 saham seri A, FAST mengambil bagian sebesar 160.427 saham.
ADVERTISEMENT
Grup yang dimiliki orang paling tajir Indonesia, Prajogo Pangestu, tercatat mengakuisisi PT Petrosea Tbk (PTRO) melalui salah satu anak usaha, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Petrindo Jaya Kreasi sepakat akuisisi 342,92 juta saham PTRO milik pemegang saham lama PTRO, yaitu PT Caraka Reksa Optima. Jumlah saham tersebut mewakili 34 persen dari modal disetor. Dengan demikian perseroan menjadi pemegang saham pengendali PTRO.
Selanjutnya ada PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melalui anak usahanya, PT Barito Wind Energy (BWE) telah menyelesaikan akuisisi 99,99 persen saham di PT UPC Sidrap Bayu Energy dari UPC Renewables Asia Pacific Holding Pte. Ltd. (UPCAPH), ACEN Renewables International Pte. Ltd. (ACRI), UPC Renewables Asia III Limited (Asia III), Sidrap (HK) Limited (Sidrap HK), dan Sunedison Sidrap B.V. (SunEd BV).
ADVERTISEMENT
Kemudian, ada PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) telah mengakuisisi saham Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP) milik Shell Singapore Pte Ltd (SSPL). Perseroan tidak menyebutkan total nilai investasi yang digelontorkan dalam aksi korporasi ini. Dari aksi tersebut, TPIA memproyeksikan akan mendapatkan tambahan pendapatan hingga sekitar Rp 128 triliun per tahun.
Ada juga PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mengakuisisi 51 persen saham PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) melalui anak usahanya yaitu PT Roket Cipta Sentosa. Adapun total harga pembelian sahamnya sebesar Rp 872 miliar dan harga per saham adalah Rp 820. Pembelian saham tersebut dilakukan melalui crossing pada pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI).