Populer: Bisnis Haji Lulung di Tanah Abang; Sri Mulyani Pusing Jadi Penduduk RI

15 Desember 2021 6:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Haji Lulung di Deklarasi Perindo untuk Anies-Sandi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Haji Lulung di Deklarasi Perindo untuk Anies-Sandi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abraham Lunggana atau Haji Lulung, meninggal dunia pada Selasa (14/12) pukul 10.15 WIB. Selain politisi, Haji Lulung juga punya bisnis dan menjadi tokoh yang disegani di Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
Informasi mengenai riwayat bisnis Haji Lulung di Tanah Abang menjadi salah satu yang populer di kumparanBisnis. Berita itu dilengkapi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang pusing menjadi penduduk Indonesia karena banyak nomor identitas berbeda.
Berikut ini rangkuman selengkapnya berita populer kumparanBisnis sepanjang hari Selasa (14/12):

Riwayat Bisnis Haji Lulung di Tanah Abang

Haji Lulung memang menjadi tokoh disegani di pasar Tanah Abang atau pasar terbesar di Asia Tenggara. Pria kelahiran 24 Juli 1959 ini awalnya hanya pengumpul barang dan kardus bekas di Pasar Tanah Abang.
"Saya besar di Tanah Abang sejak menjadi tukang sampah, tukang loak, hingga punya bisnis properti, toko, operator parkir, dan jasa keamanan," tutur Lulung dalam sebuah wawancara pada 2015.
ADVERTISEMENT
Nasib Lulung mulai berubah saat terjadi konflik terbuka antara kelompok Timor yang dipimpin Hercules Rozario Marshal, yang ketika itu menguasai Tanah Abang, dengan kelompok Betawi yang dipimpin Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu. Haji Lulung masuk ke kubu Hercules waktu itu. Sayangnya, Hercules gagal mempertahankan kekuasaannya di Tanah Abang.
Lulung kemudian dikejar-kejar oleh anak buah Bang Ucu. Tapi Bang Ucu melihat potensi Lulung dan kemudian malah memberikan perlindungan.
Pada tahun 2000, Haji Lulung akhirnya mengambil alih kekuasaan Bang Ucu dan menguasai usaha perparkiran dan pengamanan di Tanah Abang. Lulung menempuh jalur resmi dengan mendirikan PT Putrajaya Perkasa, kemudian berkembang berturut-turut mendirikan PT Tujuh Fajar Gemilang dan PT Satu Komando Nusantara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Lulung juga mendirikan kantor pengacara yang bernama Haji Lulung & Associates. Bisnisnya kian besar hingga mempekerjakan ribuan orang. Sebagai balas jasa, Lulung rutin mengirim setoran kepada Bang Ucu setiap bulan.
Dalam sebuah kesempatan, Lulung mengaku enggan disebut sebagai preman Tanah Abang. Ia mengaku berbisnis secara legal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sri Mulyani Pusing Jadi Penduduk RI
Penduduk Indonesia saat ini memiliki banyak nomor yang berbeda, mulai dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), hingga Paspor. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengeluhkan hal tersebut.
Adapun pemerintah akan menggabungkan NIK menjadi NPWP. Aturannya sudah resmi diterbitkan yakni UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Namun, pelaksanaannya masih akan menunggu kesiapan data dan IT.
ADVERTISEMENT
"Dan tidak perlu setiap kali nanti urusan KTP nomornya lain, paspor lain, pajak lain, bea cukai lain, pusinglah jadi penduduk Indonesia itu," kata Sri Mulyani saat sosialisasi UU HPP di Kantor Pusat Ditjen Pajak yang ditayangkan secara virtual, Selasa (14/12).
Ia melanjutkan, di Amerika Serikat (AS) itu setiap penduduknya hanya memiliki satu nomor, yakni Social Security Number (SSN). Nomor ini digunakan untuk berbagai macam keperluan masyarakat di Negeri Paman Sam tersebut.
Menurut Sri Mulyani, saat dirinya mengenyam pendidikan di AS hingga bekerja sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, SSN yang dimiliki tetap sama. Padahal ia beberapa kali meninggalkan AS dan bekerja di Indonesia.