Populer: BPOM Tarik Produk Madame Gie Milik Gisel; Deretan Startup yang Bangkrut

17 Oktober 2022 6:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kosmetik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kosmetik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berita tentang Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) menarik 16 kosmetik berbahaya, termasuk produk Madame Gie milik Gisella Anastasia (Gisel) menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Minggu (16/10).
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat berita tentang deretan startup yang terkena PHK hingga bangkrut tahun ini. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.

BPOM Tarik 16 Kosmetik Berbahaya, Termasuk Produk Madame Gie Milik Gie

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik 16 kosmetik berbahaya. Tiga produk di antaranya adalah Madame Gie yang selama ini dikenal milik penyanyi Gisella Anastasia atau Gisel. Ketiga produk Madame Gie yang berbahaya adalah:
Madame Gie Sweet Cheek Blushed 03 dengan Nomor izin edar: NA11191295581. Kandungan bahan dilarang atau berbahaya: Positif Mengandung Merah K3.
Madame Gie Nail Shell 14 dengan Nomor izin edar: NA11191505046. Kandungan bahan dilarang atau berbahaya: Positif Mengandung Merah K10.
Madame Gie Nail Shell 10 dengan Nomor izin edar: NA11191505045. Kandungan bahan dilarang atau berbahaya: Positif Mengandung Merah K10.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM Reri Indriani mengatakan kandung pada kosmetik tersebut dapat membahayakan kesehatan. Temuan didominasi oleh bahan pewarna yang dilarang, yaitu Merah K3 dan Merah K10. Pewarna Merah K3 dan Merah K10 merupakan bahan yang berisiko menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik).

Deretan Startup yang PHK Pekerja, Bangkrut, hingga Tutup Tahun Ini

com-Fabelio menerapkan sistem belanja lewat live chat dan menyediakan konsultasi langsung dengan ahli furnitur secara real-time. Foto: Fabelio
Sederet startup dalam negeri mengalami masa sulit dalam operasionalnya, Misalnya Shopee hingga LinkAja ikut terseret badai PHK karyawan. Sementara itu, e-commerce furnitur PT Kayu Raya atau Fabelio resmi dinyatakan pailit pada 5 Oktober 2022.
Berikut deretan startup yang mengalami PHK hingga bangkrut sejak awal 2022:
Fabelio
Fabelio dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Status putusan dikabulkan oleh PN Jakpus efektif 5 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Shopee Indonesia
PT Shopee Indonesia melakukan PHK pada bulan September. Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menjelaskan kondisi 2023 yang penuh ketidakpastian membuat pihaknya harus melakukan efisiensi.
LinkAja
PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja dikabarkan melakukan PHK terhadap sekitar 200 karyawannya. Perusahaan mengaku sedang melakukan reorganisasi SDM perusahaan. Namun pihak LinkAja mengatakan angka perampingan karyawan jauh dari angka yang dikabarkan.
Zenius
Zenius menyebutkan kepada kumparan bahwa langkah PHK ratusan karyawan ditempuh karena perusahaan terdampak kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Zenius memastikan seluruh karyawan mendapat hak pesangon setelah PHK dilakukan.
Tanihub
TaniHub Group baru-baru ini memutuskan untuk menutup dua warehouse atau gudang mereka. Penutupan dilakukan perusahaan agriculture technology berbarengan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan. Kabar tersebut dibenarkan Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group, Bhisma Adinaya.
ADVERTISEMENT
Tokocrypto
Perusahaan penjual aset digital Tokocrypto memberhentikan 45 karyawannya atau sekitar 20 persen dari 227 orang jumlah pekerja. VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayan menyebut langkah ini merupakan perubahan strategi bisnis penyesuaian dengan pasar kripto.
JD.ID
Layanan belanja daring atau e-commerce JD.ID mengambil langkah PHK sebagai salah satu improvisasi agar perusahaan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.
Pahamify
Pahamify, salah satu startup edutech Indonesia, mengumumkan 'pamit 2022' melalui akun media sosialnya. Kabar tersebut diungkap setelah mereka PHK massal karyawan pada awal Juni 2022.