Populer: BUMN Setor Hampir Rp 2.000 T ke Negara; Erick Beres-beres Rumah Dinas

3 September 2024 5:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat peresmian pembangunan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Pertamina di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (8/3/2024). Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat peresmian pembangunan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Pertamina di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (8/3/2024). Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Dalam tiga tahun terakhir, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyetorkan hampir Rp 2.000 triliun pada negara dalam bentuk dividen, pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Berita ini menjadi berita yang ramai dibaca pada Senin (2/9).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita yang ramai dibaca juga mengenai Erick Thohir yang mulai beres-beres rumah dinas. Untuk lebih jelasnya, berikut rangkuman berita populer.
BUMN Setor Hampir Rp 2.000 T ke Negara
Erick mengungkap rincian hasil dari perusahaan BUMN yang diberikan pada negara dalam tiga tahun terakhir. Dalam hal ini PNBP menjadi penyumbang terbesar.
"Rinciannya pajak sebesar Rp 1.391,4 triliun, lalu PNBP, dan lainnya sebesar Rp 354,2 triliun, dan dividen sebesar Rp 194,4 triliun," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/9).
Selain itu, BUMN pada 2025 juga mendapat target untuk meningkatkan jumlah dividen menjadi Rp 90 triliun atau naik dari 2024 yang sebesar Rp 85 triliun. Dari sisi dividen terdapat kenaikan dari semula Rp 40 triliun pada 2020, Rp 44 triliun 2021 dan Rp 81 triliun pada 2023.
ADVERTISEMENT
Selain dari dividen, kontribusi BUMN dari sisi pembayaran pajak terpantau meningkat sejak 2020 sebesar Rp 247 triliun, 2021 sebesar Rp 278 triliun, 2022 sebesar Rp 410 triliun, dan 2023 menjadi Rp 457 triliun.
Pendapatan BUMN pada 2023 mencapai Rp 2.933 triliun atau naik dari 2020 yang sebesar Rp 1.930 triliun, pun dengan laba bersih yang melonjak 11,2 persen menjadi Rp 327 triliun dari 2020 sebesar Rp 13 triliun.
Erick berharap ada tambahan anggaran sebesar Rp 66 miliar yang disetujui. Sebelumnya, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, BUMN mendapatkan jatah Rp 277 miliar, angka ini lebih kecil dari anggaran pada APBN 2024 sebesar Rp 284,36 miliar.
"Kami berharap untuk ada usulan tambahan sekitar Rp 66 miliar ini sangat terlalu kecil dibandingkan dengan prestasi yang sudah Komisi VI dorong kepada kami dan kami juga harapkan ada kebijaksanaan dari Kementerian Keuangan angka Rp 66 miliar ini," tambah Erick.
ADVERTISEMENT
Soal aset, Erick menyebut aset BUMN meningkat 7,8 persen dari Rp 8.312 triliun menjadi Rp 10.402 triliun pada 2023. Total ekuitas juga meningkat 12 persen dari Rp 2.475 triliun menjadi Rp 3.444 triliun.
Erick Beres-beres Rumah Dinas
Menteri BUMN Erick Thohir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/9). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Erick mengaku dirinya sudah bersih-bersih rumah dinasnya sebagai menteri. Walau begitu ia berjanji untuk menyelesaikan tugasnya hingga masa pemerintahan Jokowi berakhir.
"Saya komitmen untuk menyelesaikan (tugas Menteri BUMN) sampai Oktober. Bahkan saya sudah minta tim saya, sudah mulai bersih-bersih rumah dinas," kata Erick
Erick juga mengucapkan terima kasih ke Jokowi karena dipercaya untuk mengurus banyak persoalan di banyak BUMN. Beberapa di antaranya adalah restrukturisasi beberapa perusahaan BUMN.
"Karena restrukturisasi gak mungkin terjadi kalau tanpa ada political will ya, dukungan politik, enggak mungkin lah dan kita kasus restrukturisasi banyak banget," lanjut Erick.
ADVERTISEMENT
Jelang akhir jabatannya, kepada DPR Erick melaporkan banyak hal mulai dari kasus-kasus yang terjadi, setoran BUMN selama 3 tahun terakhir nyaris Rp 2.000 triliun, hingga target dividen tahun depan Rp 90 triliun.
Soal penerusnya di BUMN, Erick menyebut keputusan tersebut merupakan hak prerogatif presiden terpilih.