Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jackson Widjaja, cucu mendiang Eka Tjipta Widjaja , menggugat konglomerat Brasil. Hasil dari gugatan yang dilayangkan Jackson menyita perhatian publik.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis. Selain itu, ada berita mengenai PBNU yang ikut angkat suara terkait Zaim Saidi dan aktivitas pasar muamalah.
Berikut ini selengkapnya berita populer di kumparanBisnis sepanjang hari Kamis (4/2):
Cucu Eka Tjipta Gugat Konglomerat Brasil
Perusahaan yang dikendalikan cucu mendiang Eka Tjipta Widjaja, Jackson Widjaja, memenangkan gugatan hukum terhadap konglomerat Brasil. Gugatan di arbitrase itu bermula saat perusahaan kertas Paper Excellence yang dikendalikan Jackson, membeli perusahaan kertas Brasil, Eldorado Brasil Celulose SA.
Dikutip kumparan dari Reuters pada Kamis (4/2), Paper Excellence BV yang berbasis di Belanda memenangkan gugatan arbitrase terhadap J&F Investimentos SA, yang merupakan pemilik asal Eldorado Brasil Celulose SA.
Sengketa hukum yang dijalani cucu Eka Tjipta Widjaja yang merupakan pendiri Sinarmas Group, Jackson Widjaja, itu sudah berlangsung sejak September 2018. Ada pun pihak tergugatnya adalah keluarga konglomerat Brasil, Joesley dan Wesley Batista, pendiri korporasi J&F Investimentos SA yang merupakan pemilik Eldorado.
ADVERTISEMENT
Awalnya keluarga Batista sepakat menjual perusahaan kertas milik mereka ke Paper Excellence Group. Harga yang disepakati saat itu yakni sebesar USD 4 miliar. Tapi kemudian Paper Excellence dianggap mengingkari tenggat pembayaran selama 12 bulan, yang sebelumnya sudah disepakati.
J&F Investimentos SA pun secara sepihak membatalkan perjanjian jual beli. Padahal, perusahaan milik Jackson Widjaja telah membeli 49,4 persen saham kepemilikan di Eldorado. Pembatalan kontrak sepihak ini, menghambat Paper Excellence untuk menjadi pemegang saham mayoritas dan pengendali pabrik kertas Brasil tersebut.
PBNU soal Zaim Saidi
Penangkapan Zaim Saidi hingga penetapannya sebagai tersangka terkait penggunaan dinar dan dirham di Pasar Muamalah, mengundang perhatian. PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) pun angkat bicara, dan menilai aktivitas di Pasar Muamalah sebaiknya dibina.
ADVERTISEMENT
Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud menilai, bangsa Indonesia saat ini sedang kesulitan ekonomi. Sehingga harus mampu menunjukkan dan menuntun masyarakat yang mempunyai ide kreatif. Ide kegiatan ekonomi kreatif itu, menurutnya harus disalurkan dan di arahkan agar bisa sesuai dengan aturan yang ada.
"Kalau ternyata di kegiatan Pasar Muamalah, ada bentuk kegiatan ekonomi yang bisa meningkatkan perekonomian di daerah itu, lagi musim COVID-19 seperti ini dan ekonomi masih lesu, maka baiknya, kegiatan seperti ini dibina," kata Marsudi kepada kumparan, Kamis (4/2).
Sekretaris Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu juga berpendapat, kegiatan semacam itu sebaiknya disalurkan agar tidak melanggar hukum. "Jangan dibunuh kreativitasnya. Siapa tahu justru bisa jadi model penggerak ekonomi dalam bentuk dan model lainnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, transaksi menggunakan berbagai jenis mata uang sebagai alat tukar tentu ada aturannya, termasuk di Indonesia. Baik itu rupiah, dolar, yuan atau renminbi, real, lira, maupun dinar, dan dirham seperti yang digunakan di Pasar Muamalah.