Populer: Daftar Orang Terkaya RI Versi Forbes; Skema Utang Asing Anggaran Kemhan

9 Desember 2023 6:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase Duo Hartono. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan & Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kolase Duo Hartono. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan & Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Forbes menerbitkan daftar terbaru orang terkaya di Indonesia pada 2023, menjadi berita paling populer di kumparanBisnis sepanjang Jumat (8/12).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, mengungkapkan rencana penarikan utang dari luar negeri untuk tambahan anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan), juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya.
3 Orang Terkaya RI 2023 Versi Forbes, Duo Hartono Posisi Teratas Salip Prajogo
Berdasarkan daftar terbaru Forbes, pemilik Grup Djarum yaitu R. Budi Hartono dan Michael Hartono kembali menjadi orang terkaya di tahun ini. Mereka memiliki kekayaan kolektif senilai USD 48 miliar atau setara Rp 744,48 triliun (asumsi kurs Rp 15.515 per dolar AS).
Kekayaan mereka naik dibandingkan tahun 2022 senilai USD 47,7 miliar. Sebagian harta mereka berasal dari investasi di PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.
ADVERTISEMENT
Posisi orang terkaya kedua ditempati oleh konglomerat Prajogo Pangestu. Harta yang ia miliki mencapai USD 43,7 miliar.
Raja petrokimia dan energi tersebut mengantongi keuntungan terbesar usai PT Barito Renewables Energy (BREN) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kapitalisasi pasar (market cap) saham tersebut menduduki posisi kedua terbesar di BEI yakni mencapai Rp 1,03 triliun.
Posisi selanjutnya disusul oleh pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Low Tuck Kwong dengan total kekayaan USD 27,2 miliar. Kapitalisasi pasar Bayan Resources telah mencapai Rp 633 triliun hingga perdagangan Kamis (7/12).
Stafsus Sri Mulyani Ungkap Skema Utang Asing untuk Anggaran Kemhan
Juru Bicara Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo di Hotel Discovery Ancol, Selasa (21/3/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat ada alokasi anggaran yang cukup tinggi dari pinjaman luar negeri. Nilai pinjaman Kemhan dari luar negeri naik sekitar USD 4 miliar atau setara Rp 61,58 triliun (asumsi kurs Rp 15.395 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
"Silakan didalami di Bappenas karena mereka yang punya otoritas dan lebih paham. Untuk detail teknis tentu Kemhan yang lebih paham," kata Prastowo saat dihubungi kumparan, Jumat (8/12).
Dari paparan perencanaan pinjaman yang diterima kumparan, tugas Bappenas antara lain menerima dari usulan Kementerian/Lembaga serta menyiapkan Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM Blue Book), Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRP-PLN Green Book, dan Daftar Kegiatan yang diusulkan ke peminjam atau Brown Book.
Setelah mendapat persetujuan, Kemenkeu selanjutnya mengatur permintaan resmi (formal request) dan penetapan sumber pembiayaan dari lembaga penjamin kredit ekspor serta kreditor swasta asing.
Setelah itu, Kementerian/Lembaga mengatur kontrak pengadaan barang/jasa dengan indikasi pembiayaan bersama calon kreditor. Lalu Kemenkeu mengatur persetujuan kredit (loan agreement).
ADVERTISEMENT