Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) disebut terancam bangkrut pada September 2020 oleh ekonom senior Faisal Basri. Kolaps, menurut Faisal Basri, bisa terjadi karena PLN memiliki utang yang besar, mencapai lebih dari Rp 500 triliun.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut ditanggapi dosen UGM Fahmy Radhi dan menjadi salah satu berita populer di kumparanBISNIS. Kabar tersebut dilengkapi dengan nasabah Bank Bukopin yang kesulitan tarik dana dan ucapan terima kasih Rachmat Gobel ke Karyawan Panasonic.
Berikut ini selengkapnya berita populer kumparanBISNIS sepanjang hari Selasa (28/76.
Dosen UGM Tanggapi Faisal Basri soal PLN Terancam Bangkrut
Ekonom Senior Faisal Basri menyebut PT PLN (Persero) bakal bangkrut pada September 2020. Faisal menganggap kolapsnya PLN karena punya utang Rp 500 triliun yang berasal dari kebiasaan perusahaan mencari pinjaman Rp 100 triliun selama lima tahun.
Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada atau UGM yang juga mantan rekan Faisal Basri di Tim Anti Mafia Migas, Fahmy Radhi, angkat bicara memberi tanggapan. Ia menilai, pernyataan Faisal tersebut kurang tepat.
ADVERTISEMENT
"Agak berlebihan jika PLN akan bangkrut disebabkan oleh jumlah utang selama 5 tahun terakhir ini," ujar Fahmy dalam keterangannya kepada kumparan, Senin (28/7).
Menurut Fahmy, pemerintah pasti akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah PLN bangkrut, termasuk segera mencairkan dana kompensasi dalam waktu dekat ini. Sebab, PLN adalah satu-satunya penjual setrum di negeri ini.
Hanya saja realisasi pencairan dana kompensasi dan PMN (Penyertaan Modal Negara) butuh proses administrasi birokrasi dan persetujuan DPR. Kalau proses itu berjalan lancar, pada Agustus 2020 mestinya sudah bisa dicairkan.
Nasabah Bank Bukopin Curhat Sulit Tarik Dana
Bukan tanpa alasan jika perempuan pemilik nama berinisial CSW, tak pernah mengambil gaji selama dua tahun yang dibayarkan tempat kerjanya, melalui Bank Bukopin. Sebagai istri yang bekerja, menurutnya selama ini kebutuhan rumah tangganya dipenuhi dari gaji suami.
ADVERTISEMENT
"Suami mengatakan dana ini (gaji) ditabung saja, baru diambil kalau keadaan darurat saja. Nah makanya jumlahnya masih banyak, masih ratusan juta," kata CSW kepada kumparan, Selasa (28/7).
Dosen di sebuah institusi pendidikan di Jakarta Barat itu menyebutkan, sejak lama kampus tempatnya bekerja membayarkan gaji para dosen dan pegawai melalui Bank Bukopin. Dia memperkirakan sudah puluhan tahun.
Tapi sejak Mei, lanjut CSW, gaji tersebut susah diambil. Padahal dana yang tersimpan di bank senilai Rp 200 juta. "Sejak Mei 2020 (tidak bisa mencairkannya), kami terpaksa mencicil mengambilnya hanya boleh Rp 5 juta per hari. Kadangkala hanya Rp 3 juta per hari," ujarnya.
Karena masalah tersebut, mulai bulan ini pihak kampus sudah memindahkan pembayaran gaji dari Bank Bukopin ke Bank BNI. Alasannya karena pihak yayasan yang menaungi kampus, mendengar banyak keluhan dari nasabah bank ini dalam mencairkan uangnya.
ADVERTISEMENT
Ucapkan Terima Kasih, Rachmat Gobel Bungkukkan Badan ke Karyawan Panasonic
Chairman Panasonic Gobel Indonesia, Rachmat Gobel dan Presiden Direktur Panasonic Gobel Indonesia, Abdullah Gobel berterima kasih kepada karyawan yang telah bekerja keras membangun perusahaan. Ucapan terima kasih itu disimbolkan dengan membungkukkan badan.
Adapun hal tersebut dilakukan saat apel pagi Panasonic Gobel Group peringatan hari ulang tahun Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) yang ke-50 tahun pada Senin (27/7) kemarin.
Saat ini, PMI dikenal sebagai produsen home appliances seperti AC, lemari es, mesin cuci peralatan audio, kipas angin, serta pompa air.
Tak hanya diproduksi untuk dalam negeri, produk PMI tersebut seperti AC, kini telah diekspor ke Nigeria. Perusahaan menargetkan ekspor bisa bertambah ke negara lain. Selain itu, PMI juga berhasil merelokasi produksi AC tipe 2PK dan 2,5PK dari Malaysia ke Indonesia pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT