Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Populer: Ekonomi RI Tumbuh 5,31 Persen; Jokowi Ingatkan Saham Gorengan
7 Februari 2023 5:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga ada kabar soal Presiden Jokowi yang berbicara tentang saham gorengan . Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.
Ekonomi RI Tumbuh 5,31 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun lalu mencapai 5,31 persen secara tahunan (yoy). Angka ini sesuai dengan target APBN 2022 yang dipatok pemerintah sebesar 5,1-5,3 persen (yoy).
"Perekonomian Indonesia tumbuh solid di atas 5 persen yoy. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I hingga IV dibandingkan triwulan I hingga IV 2021 tumbuh 5,31 persen " kata Kepala BPS Margo Yuwono di Kantor Pusat BPS, Senin (6/2).
Pertumbuhan ekonomi selama tahun lalu itu masih lebih tinggi dibandingkan 2021 yang sebesar 3,69 persen (yoy). Secara rinci, pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2022 sebesar 5,01 persen (yoy), kuartal II 5,44 persen (yoy), kuartal III 5,72 persen (yoy), dan kuartal IV 5,01 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Jokowi Ingatkan Saham Gorengan
Presiden Jokowi mengingatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar memberikan perlindungan yang ketat terhadap investor saham di Indonesia. Dia tak ingin saham gorengan bikin boncos, saham seperti kejadian di India.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut di India, ada perusahaan jumbo bernama Adani Group milik konglomerat Gautam Adani yang kehilangan USD 120 miliar karena tertipu saham gorengan dari investor aktivis Hindenburg Research di AS. Nilainya setara Rp 1.800 triliun.
“Satu perusahaan Adani kehilangan USD 120 miliar, hilang. Langsung dirupiahkan Rp 1.800 triliun. Hati-hati mengenai ini, pengawasan, pengawasan, pengawasan. Jangan sampai ada yang lolos seperti itu karena goreng-gorengan Rp 1.800 triliun,” kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 di Hotel Sangri-La, Jakarta, Senin (6/2).
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian ini, kekayaan Adani menyusut USD 64,7 miliar dalam 10 hari. Bursa saham India pun langsung bergejolak.
Boncosnya Rp 1.800 triliun aset Adani Group bikin seperempat Produk Domestik Bruto (PDB) India hilang. Kondisi ini menyebabkan mata uang Rupee jatuh.
“Hati-hati mengenai ini, padahal kondisi makronya bagus. Sehingga dilihat betul mana yang suka menggoreng. Kalau goreng-goreng (saham) pas dapet, ya, enak tapi kalau kepeleset seperti tadi saya sampaikan Adani di India,” tuturnya.