Populer: Erick Thohir Minta BUMN Waspada Rupiah Anjlok; Minyak Mentah Melonjak

20 April 2024 6:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat peresmian pembangunan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Pertamina di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (8/3/2024). Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat peresmian pembangunan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Pertamina di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (8/3/2024). Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir perusahaan BUMN mewaspadai kurs rupiah yang tengah anjlok ke level di atas Rp 16.000 per dolar AS. Informasi itu menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis pada Jumat (19/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada kabar soal harga minyak mentah dunia melonjak 3,7 persen akibat serangan balasan Israel ke Iran. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:

Erick Thohir Minta BUMN Waspada Rupiah Anjlok

Menteri BUMN Erick Thohir meminta perusahaan BUMN mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar di tengah rupiah yang anjlok di atas Rp 16.000 per dolar AS.
Erick meminta BUMN melakukan langkah cepat dalam meminimalisasi dampak global melalui peninjauan ulang ulang biaya operasional belanja modal, utang yang akan jatuh tempo, rencana aksi korporasi, serta melakukan uji stres dalam melihat kondisi BUMN dalam situasi terkini.
Saat ini inflasi AS tercatat sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Hal ini terjadi akibat konflik dunia yang sedang panas antara Iran dengan Israel.
ADVERTISEMENT
Erick meminta BUMN perbankan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak. Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
"Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/4).
Erick meminta BUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini untuk memitigasi tergerusnya neraca perdagangan. Erick mengatakan BUMN yang memiliki utang luar negeri atau berencana menerbitkan instrumen dalam dolar AS agar mengkaji opsi hedging untuk meminimalisasi dampak fluktuasi kurs.
ADVERTISEMENT

Harga Minyak Mentah Melonjak

Ilustrasi minyak mentah. Foto: Alexander Knyazhinsky/Shutterstock
Harga minyak mentah melonjak hampir 4 persen akibat serangan balik Israel kepada Iran. Mengutip CNN, harga minyak AS pada Jumat (194) naik 3,7 persen menjadi USD 85,8 per barel. Minyak mentah Brent juga naik 3,4 persen menjadi USD 90,13 per barel.
Kenaikan itu memicu kekhawatiran pasokan minyak Timur Tengah dapat terganggu.
Kantor berita Iran, FARS, melaporkan dentuman ledakan terdengar di Kota Ghahjaworstan, Isfahan. Suara itu terjadi setelah Israel dilaporkan menembakkan rudal ke Iran.
Kepala strategi komoditas di ING Warren Patterson, dalam Reuters, menyampaikan apabila laporan rudal ini benar, maka kekhawatiran akan peningkatan eskalasi minyak akan semakin meningkat.
“Begitu pula kekhawatiran bahwa kita berpotensi semakin mendekati situasi di mana risiko pasokan minyak menyebabkan gangguan pasokan yang sebenarnya,” kata Warren.
ADVERTISEMENT
Investor memantau reaksi Israel terhadap serangan pesawat tak berawak Iran pada 13 April. Dalam pasokan minyak mentah global, Venezuela kehilangan izin utama AS yang mengizinkan anggota OPEC mengekspor minyak ke pasar global.
AS mengumumkan sanksi terhadap Iran, anggota OPEC lain, yang menargetkan serangan ke Israel. Namun sanksi terhadap Iran tidak mencakup industri minyaknya.