Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Populer: Fitria Yusuf Terkait Gugatan Tommy Soeharto; China Malah Raup Investasi
26 Januari 2021 6:18 WIB

ADVERTISEMENT
Putra bungsu Presiden ke-2 Indonesia, Tommy Soeharto menggugat sejumlah pihak terkait tol Depok-Antasari (Desari). Dalam perkara tersebut salah satu tergugatnya adalah PT Citra Waspphutowa yang dikelola Fitria Yusuf.
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut menjadi salah satu yang populer di kumparanBisnis. Kabar itu dilengkapi dengan China yang tetap dapat investasi besar di tengah pandemi COVID-19.
Berikut ini selengkapnya berita populer di kumparanBisnis sepanjang hari Senin (25/1):
PT Citra Waspphutowa Termasuk yang Digugat Tommy Soeharto
Salah satu yang digugat Tommy Soeharto adalah PT Citra Waspphutowa yang merupakan pengembang Tol Desari. PT Citra Waspphutowa sendiri merupakan salah satu anak perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
Dikutip dari laman resmi perusahaan CMNP, manajemen perseroan itu dipimpin Fitria Yusuf sebagai Direktur Utama. Sedangkan di PT Citra Waspphutowa, posisi putri pengusaha Jusuf Hamka itu merupakan Komisaris Utama.
PT Citra Waspphutowa merupakan perusahaan patungan antara PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dengan BUMN sektor konstruksi. Perusahaan itu didirikan pada 2009, dengan komposisi kepemilikan saham 62,50 persen dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Waskita Toll Road yang merupakan anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar 25 persen, dan PT PP (Persero) Tbk sebesar 12,50 persen.
ADVERTISEMENT
Di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk yang merupakan induk PT PT Citra Waspphutowa, Fitria Yusuf sudah berkiprah di manajemen sejak 2012. Saat itu dia menjabat sebagai sebagai komisaris independen. Lalu kemudian bergeser ke posisi Wakil Direktur Utama CMNP sejak 2 Oktober 2016.
Melalui RUPSLB PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk pada Juli 2020 lalu, Fitria Yusuf kemudian diangkat sebagai direktur utama perseroan. Selain itu, RUPSLB juga mengangkat Bambang Hartadi dan Hasyim, masing-masing sebagai Direktur Independen. Sedangkan di posisi dewan komisaris, diisi oleh Feisal Hamka sebagai Komisaris Utama, Farid Hamka sebagai Komisaris, dan Tinne Ratulangi sebagai Komisaris Independen.
Fitria Yusuf selama ini dikenal banyak berkiprah di bisnis fashion, gaya hidup (lifestyle), dan media. Dia juga menjabat sebagai Director of Magenta Advisor dan Editor In Chief Aesthetic Beauty Guide Indonesia di bawah MRA Group. Selain itu sebagai CEO PT Fifefa International Jakarta sejak tahun 2011, Komisaris PT Mitra International Resources sejak tahun 2009, Fashion Contributor Eve Megazine sejak tahun 2007.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Executive Director Ivy Boutique pada tahun 2006-2011, Co-Founder Twinkle Twinkle, Fashion Editor Majalah Dewi pada tahun 2004-2006, Promotion and Marketing Majalah Dewi-Femina Group dan Asistant Brand Manager PT Indofood Fritolay pada tahun 2004.
Fitria Yusuf menuntaskan pendidikan di Menlo College San Francisco-California pada tahun 2001, kemudian meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration jurusan Marketing dari GS Fame Institute of Business, Jakarta pada tahun 2004.
China Malah Raup Investasi USD 163 M Saat Corona
Pandemi corona telah menggerogoti ekonomi dunia. Hampir semua sektor terpukul dan membuat angka pengangguran melonjak di berbagai negara. Namun tidak dengan China.
Negeri Tirai Bambu itu malah tercatat menjadi negara penerima investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) terbesar sepanjang 2020.
Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), dalam laporannya yang dirilis pada Minggu (24/1), mencatat aliran modal masuk ke China sepanjang 2020 mencapai USD 163 miliar.
ADVERTISEMENT
Aliran modal masuk ke China tersebut lebih tinggi dibandingkan investasiyang mampu ditarik Amerika Serikat senilai USD 134 miliar pada periode yang sama.
Mengutip dari Antara, pada 2019 Amerika Serikat mampu menggaet investasi asing senilai USD 251 miliar. Sedangkan China pada periode yang sama hanya mendapatkan modal asing USD 140 miliar.
Perekonomian China meningkat pesat pada kuartal keempat 2020, dengan pertumbuhan mengalahkan ekspektasi saat mengakhiri serangan virus corona yang parah pada 2020. Bahkan bisa berkembang lebih jauh di tahun ini ketika pandemi global terus berlanjut.
Produk domestik bruto China tumbuh 2,3 persen pada 2020. Data resmi menunjukkan pada pekan lalu, menjadikan China satu-satunya ekonomi utama di dunia yang menghindari kontraksi pada 2020.
ADVERTISEMENT
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengejutkan banyak orang dengan kecepatan pemulihannya dari guncangan virus corona, terutama karena para pembuat kebijakan juga harus menavigasi hubungan AS dan China yang tegang dalam perdagangan dan bidang lainnya.