Populer: Fitur Hitung Emisi di Livin' by Mandiri; Potensi CCS RI

26 September 2024 5:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membocorkan akan segera merilis fitur menghitung emisi dalam layanan aplikasi mobile banking Livin' by Mandiri. Kabar ini menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Selasa Rabu (25/9).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu ada juga kabar tentang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia diberkahi dengan potensi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture storage/CCS) terbesar di dunia. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBISNIS:
Fitur Hitung Emisi Livin' by Mandiri
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan nantinya pengguna Livin dapat menghitung setiap emisi yang dihasilkan dalam berkegiatan sehari-hari.
"Ada satu hal lagi yang menarik, kami akan meluncurkan satu fitur di Livin, di mana seluruh pengguna Livin itu bisa menghitung emisi yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari," tutur Alexandra dalam gelaran kumparan Green Initiative Conference 2024, Rabu (25/9).
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. Foto: kumparan
Hal ini merupakan salah satu langkah Bank Mandiri sebagai bank pelat merah untuk mendukung Indonesia mengejar target Net Zero Emission (NZE) 2060. Xandra juga menyebutkan, Bank Mandiri selalu berupaya mengintegrasikan prinsip-prinsip Environment, Social and Goverment (ESG).
ADVERTISEMENT
"Untuk sustainability banking kami berupaya untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG di dalam kegiatan bisnis kami dan juga mengembangkan berbagai produk keuangan berkelanjutan," jelas Xandra.
Potensi CCS RI
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat menghadiri acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Bahlil menyebutkan, selain tengah menggencarkan pengembangan energi baru terbarukan (EBT), dunia juga memperhatikan implementasi teknologi CCS dalam industrinya.
Indonesia, kata dia, memiliki potensi CCS yang sangat luar biasa sekali. Bahkan menurut perhitungan potensi ini menjadi salah satu cadangan terbesar di dunia.
"Tuhan ini memberikan satu sumber daya yang luar biasa kepada bangsa kita ini. Jadi kita ini jangan kufur nikmat," tegasnya saat kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (25/9).
Lebih lanjut, dia menjelaskan CCS bisa memanfaatkan sumur minyak dan gas bumi (migas) alias reservoir serta kawasan yang mengandung kadar garam tinggi yang disebut dengan saline aquiver.
ADVERTISEMENT
"Bekas-bekas daripada sumur minyak, sumur gas, dan sebagian negeri kita yang eks tambak-tambak garam itu, itu ternyata secara tidak sadar, itu adalah tempat untuk menyimpan CO2," jelas Bahlil.