Populer: Gaji PNS Naik di 2024; Kata Kemnaker soal Lulusan Teknik UI Kalah Saing

31 Mei 2023 5:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tahun 2024, menjadi salah satu berita paling banyak dibaca di kumparanBisnis sepanjang Selasa (30/5).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) buka suara terkait kabar sarjana lulusan Teknik Mesin UI kalah bersaing dengan lulusan STM dalam rekrutmen PT PAL Indonesia (Persero), juga ramai dibaca publik.
Berikut rangkuman selengkapnya berita populer di kumparanBisnis:

Kabar Baik, Jokowi Akan Naikkan Gaji PNS di 2024

Kabar kenaikan gaji PNS tahun depan diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Anggaran mengenai kenaikan gaji PNS sudah dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Negara (RAPBN) 2024.
"Kenaikan gaji PNS insyaallah sedang digodok Presiden Jokowi. Beliau mempertimbangkan nanti beliau yang mengumumkan pada RUU APBN," kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Selasa (30/5).
"Iya (gaji PNS) ini untuk 2024," imbuhnya.
Meski begitu, Sri Mulyani tidak menjelaskan skema lengkap mengenai kenaikan gaji PNS di 2024.
ADVERTISEMENT

Sarjana Teknik Mesin UI Kalah Saing dengan Lulusan STM, Ini Kata Kemnaker

Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan jenjang pendidikan menjadi faktor utama dan penentu untuk memenangkan kompetisi pasar kerja. Namun, keterampilan dalam suatu bidang bagi lulusan pendidikan tinggi sangat dibutuhkan.
Ia menilai alasan mengapa lulusan STM lebih terpilih dibanding sarjana Teknik Mesin UI lantaran calon pekerja dengan jenjang pendidikan sarjana tidak memiliki materi praktikum yang cukup untuk mencetak output. Ia mengatakan sarjana perguruan tinggi memiliki kekuatan dalam pengetahuan dan materi, sedangkan pendidikan STM memiliki kekuatan dalam keterampilan.
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat wawancara di Studio TV Tempo, Jakarta, Jumat (26/5/2023). Foto: Dok. Kemnaker
"Lazim memang kita pahami bahwa output perguruan tinggi kuat dalam pengetahuan (knowledge), sedangkan pelatihan vokasi lebih kuat dalam hal keterampilan. Dua-duanya penting. Namun untuk hal ini ternyata calon yang terampil lebih dipilih daripada calon yang ahli atau berpengetahuan dalam bidangnya," kata Anwar Sanusi saat dihubungi kumparan, Selasa (30/5).
ADVERTISEMENT
Ia menyarankan agar para sarjana pendidikan tinggi perlu meningkatkan keterampilan melalui magang dan pelatihan vokasi setelah lulus kuliah. Sehingga calon pekerja memiliki kognisi ganda dengan punya ijazah dan sertifikat kompetensi.