Populer: Garuda Indonesia soal Penumpang Tak Dapat Kursi; Masalah Sistem MLFF

19 Juni 2023 5:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai tanggapan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kepada penumpang yang check-in namun tak mendapat kursi menjadi kabar yang paling banyak dibaca sepanjang Minggu (18/6)
ADVERTISEMENT
Berita lainnya yang turut ramai dibaca adalah peliknya masalah implementasi sistem bayar tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Berikut berita populer di kumparanBisnis:

Penjelasan Garuda soal Ada Penumpang Sudah Check-In Tapi Tak Dapat Kursi Pesawat

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, serta mengambil corrective action yang diperlukan terhadap keluhan yang disampaikan @alittsusanto.
Irfan mengungkapkan penerbangan GA-408 dengan rute Jakarta-Denpasar terjadwalkan berangkat pada pukul 11.40 WIB dan tiba di Denpasar pada pukul 14.35 WITA pada 16 Juni 2023. Penerbangan itu menggunakan pesawat Airbus A330-300, dengan kapasitas 24 penumpang Business Class dan 263 penumpang Economy Class.
"Sehubungan dengan proses perawatan menyeluruh yang tengah dilaksanakan terhadap salah satu pesawat Garuda yang berimplikasi kepada rotasi dan assignment pesawat, hal tersebut kemudian berdampak kepada beberapa penerbangan Garuda, termasuk penerbangan GA-408 yang memerlukan tindak lanjut pergantian pesawat," kata Irfan melalui keterangan tertulis, Minggu (18/6).
ADVERTISEMENT
Irfan menjelaskan hal itu membuat terdapat penyesuaian isian penumpang dengan memperhatikan kapasitas pesawat pengganti. Ia memastikan ke sejumlah penumpang yang terdampak atas pergantian tersebut diterapkan service recovery sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk menyiapkan penerbangan pengganti.
"Atas keluhan yang disampaikan penumpang pada video TikTok tersebut, petugas kami di bandara juga telah menindaklanjuti keluhan dimaksud, di mana penumpang tersebut telah dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan penerbangan yang sama," tambahnya.

Peliknya Masalah di Balik Belum Mulainya Uji Coba Sistem Bayar Tol Tanpa Henti

Sistem pembayaran tol nirsentuh MLFF GNSS. Foto: Roatex
Sistem bayar tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) seharusnya mulai diuji coba di ruas tol Indonesia awal Juni 2023. Namun, sampai sejauh ini sistem tersebut tak kunjung dijajal.
Proyek ini digarap perusahaan asal Hungaria, Roatex Ltd. Zrt, melalui anak usahanya di Indonesia, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). Direktur Utama PT RITS, Attila Keszeg, mengatakan batalnya uji coba di awal Juni 2023 menunjukkan kompleksnya masalah yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT
"Terlihat kompleksitas dan interdependensi elemen ini satu sama lain," kata Attila saat dihubungi kumparan, Minggu (18/6).
Atilla mengungkapkan dalam memastikan proyek MLFF berjalan segala persoalan harus diselesaikan. Ia menyebut beberapa persoalan mulai dari perlu persiapan operasionalnya, latar belakang legislasi, penegakan hukum, sistem pusat IT, hingga kesiapan teknis seperti kamera, mobil, perekayasaan, perencanaan, dan sistem cloud.
Attila berharap sistem MLFF bisa segera diterapkan di Indonesia. Ia masih menunggu keputusan pemerintah mengenai pemberlakukan sistem bayar tol tanpa henti.
Lebih lanjut, Attila menganggap penerapan sistem MLFF juga tidak akan memberatkan anggaran dari pemerintah. Ia yakin proyek berskema Design Build Finance Operate Transfer (DBFOT) dengan masa konsesi 9 tahun ini akan membawa Indonesia sebagai salah satu negara pengguna teknologi pembayaran jalan tol paling mutakhir di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
“Skema pembiayaan proyek menggunakan retribusi tarif yang dibayarkan pengguna jalan tol sebagai alat pelunasan proyek, sehingga tidak menggunakan uang pihak mana pun di Indonesia saat proyek dilaksanakan. Tidak satu rupiah pun dibelanjakan dari Indonesia,” jelas Attila.