Populer: Hong Kong Tarik Peredaran Mie Sedaap; Utang BUMN Tembus Rp 1.500 T

29 September 2022 5:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mie Sedaap varian kari spesial bumbu kari kental. Foto: Anung Camui/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mie Sedaap varian kari spesial bumbu kari kental. Foto: Anung Camui/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Produk Mie Sedaap Rasa Ayam Pedas Korea ditarik peredarannya di Hong Kong, menjadi salah satu berita populer di kumparanBISNIS sepanjang Rabu (28/9).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai BUMN yang memiliki utang konsolidasi mencapai Rp 1.500 triliun juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya.
Hong Kong Tarik Peredaran Mie Sedaap Karena Diduga Ada Kandungan Pestisida
Center for Food Safety (CFS) Departemen Makanan dan Kebersihan Lingkungan Hong Kong, pada Selasa kemarin (27/9) mengumumkan menemukan kandungan pestisida dan etilen oksida dalam sampel jenis mi instan kemasan yang diimpor dari Indonesia.
Produk tersebut adalah Mie Sedaap Rasa Ayam Pedas Korea, yang didistribusikan oleh agen tunggal Golden Long Food Trading Ltd. CFS meminta warga Hong Kong berhenti mengkonsumsi produk tersebut dan menarik peredarannya di pasaran.
"CFS mengumpulkan sampel produk dari supermarket di Lok Fu untuk pengujian di bawah Program Pengawasan Makanan rutin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel mi, paket bumbu dan bubuk cabai produk mengandung pestisida, etilen oksida," demikian keterangan CFS yang dikutip dari laman resminya, www.cfs.gov.hk, Rabu (28/9).
ADVERTISEMENT
Erick Thohir Buka-bukaan Soal Utang BUMN yang Sudah Tembus Rp 1.500 Triliun
Menteri BUMN Erick Thohir berkunjung ke Pameran Arsip dan Mobil Kepresidenan RI di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (13/8). Foto: Biro Humas Kemsetneg
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan BUMN memiliki utang konsolidasi mencapai Rp 1.500 triliun. Dia menyinggung banyak persepsi yang mengatakan jumlah utang BUMN tersebut sangat berisiko.
Namun, Erick Thohir membandingkan tingkat utang BUMN dengan besaran investasi yang didapatkan. Dia menilai utang tersebut masih sehat dibandingkan dengan kinerja dari BUMN itu sendiri.
"Ada persepsi yang kemarin bilang BUMN ini banyak utang, kita selalu sudah persentasikan total utang BUMN yang memang kita bandingkan dengan investasi. Kita bandingkan investasi itu total utang Rp 1.500 triliun dan modal yang investasi itu mencapai Rp 4.200 triliun," ujar Erick dalam Konferensi Pers Kinerja Portfolio BUMN di Kementerian BUMN, Rabu (28/9).
ADVERTISEMENT