Populer: Influencer Gagal Urus Dana Investasi Saham; Salim Group Ambil Pinjaman

5 Juli 2024 5:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi saham. Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi saham. Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Influencer Ahmad Rafif Raya atau ARR diduga gagal mengelola dana investasi saham senilai Rp 71 miliar. Kabar ini menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Kamis (4/7).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ada juga kabar tentang Salim Group mengambil pinjaman Rp 4,9 triliun yang tak kalah menyita perhatian publik. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:

Kasus Influencer Gagal Kelola Dana Investasi Saham

ARR diketahui mengelola akun Instagram @waktunyabelisaham dan melalui akun pribadinya yaitu @rafifraya, yang diduga menawarkan investasi dengan sistem titip dana.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya pihak yang mendapatkan izin dari OJK yang boleh mengelola dana publik.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik di BEI pada Kamis (25/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Dia juga menyebut, beberapa tahun ini BEI memberikan edukasi berupa sekolah pasar modal kepada para pegiat media sosial yang ingin memahami investasi di pasa modal.
“Pemahaman ini tentunya dapat disampaikan kembali kepada followers mereka tentang penting berinvestasi dan hal apa saja yang harus diperhatikan, termasuk risiko berinvestasi,” kata Jeffrey kepada wartawan, Kamis (4/7).
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, mereka tidak boleh memberikan rekomendasi saham apalagi mengelola dana tanpa izin OJK.

Salim Group Ambil Pinjaman Rp 4,9 Triliun

Anthony Salim, pemilik kelompok usaha Grup Salim. Foto: Indofood
Salim Group kian ekspansif. Usai berencana mencaplok 35 persen saham Tol Trans Jawa, Salim Group dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengambil pinjaman untuk bisnis air di Indonesia.
Mengutip Bloomberg, Kamis (4/7), Salim Group melalui Tamaris Infrastructure sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan Malayan Banking Bhd (Maybank) dan Natixis SA untuk pinjaman USD 300 juta atau setara Rp 4,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.346 per dolar AS).
Bloomberg juga melaporkan, separuh dari dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kembali utang (refinancing) sebesar USD 150 juta kepada anak usaha Tamaris, Moya Holdings Asia.
ADVERTISEMENT
“Sementara sisanya akan digunakan untuk suntikan modal ke Moya, kesepakatan itu bersifat pribadi,” kata orang yang mengetahui masalah tersebut.