Populer: Kata Bea Cukai soal WN China Beri Rp 500 Ribu; Perplexity Rayu TikTok

20 Januari 2025 6:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Bea dan Cukai Kemenkeu, Nirwala Dwi Heryanto, di Kantor Kemenkeu, Selasa (20/6/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Bea dan Cukai Kemenkeu, Nirwala Dwi Heryanto, di Kantor Kemenkeu, Selasa (20/6/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
Berita mengenai video Warga Negara (WN) China yang menyelipkan Rp 500 ribu di paspor agar mendapat jalur hijau di Indonesia yang direspon Ditjen Bea Cukai menjadi salah satu berita yang ramai pada Minggu (19/1).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai startup Perplexity AI yang mengajukan tawaran merger ke induk TikTok ByteDance Ltd setelah TikTok diblokir Amerika Serikat (AS) juga menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis. Simak rangkumannya.
Kata Bea Cukai soal WN China Beri Rp 500 Ribu
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto menjelaskan petugas yang masuk ke dalam video WN China tersebut bukanlah petugas Bea Cukai. Hal ini karena seragam yang ada di dalam video tersebut berbeda dengan seragam Bea dan Cukai.
"Bahwa petugas yang ada ditayangkan tersebut bukan seragam petugas Bea dan Cukai," jelasnya.
Lebih lanjut Ia menegaskan jalur atas barang bawaan penumpang ditentukan melalui Customs Declaration yang diisi secara elektronik
ADVERTISEMENT
Mengenai jalur hijau Bea Cukai, Ia menjelaskan hal tersebut adalah layanan untuk pengeluaran barang impor yang tidak memerlukan pemeriksaan fisik. Jalur ini dapat digunakan jika barang impor tidak termasuk dalam kriteria jalur kuning dan merah.
Perplexity AI Rayu TikTok
Startuo AI asal Amerika Serikat, Perplexity. Foto: T. Schneider/Shutterstock
Pasca pemblokiran TikTok oleh AS, pemangku kebijakan di negeri Paman Sam tersebut mensyaratkan TikTok untuk dijual ke perusahaan AS non-China agar tetap bisa beroperasi di AS.
Berdasarkan laporan Bloomberg, Perplexity AI telah menawarkan TikTok untuk membentuk suatu entitas baru dengan memungkinkan sebagian besar investor ByteDance Ltd mempertahankan saham mereka.
Namun, rencana merger tersebut menemukan tantangan dalam urusan harga. Hanya sedikit perusahaan atau individu yang mungkin mampu membeli TikTok, yang diperkirakan bernilai hingga USD 50 miliar.
ADVERTISEMENT
"Tetapi, hingga kini, perwakilan Perplexity AI dan TikTok masih sama-sama bungkam alias menolak berkomentar terkait rencana penggabungan ini," tulis laporan itu.
Diketahui, penggabungan dengan TikTok dapat memberikan akses Perplexity ke basis pengguna yang luas dan banyak data yang akan memberi 'makan' mesin pencari berbasis AI-nya. Operasi e-commerce TikTok yang sedang berkembang juga akan menjadi pelengkap potensial untuk upaya Perplexity untuk membuat orang berbelanja di TikTok.