Populer: Kata Pertamina soal Pertalite Beda Warna; Luhut Singgung Krisis Global

28 September 2022 5:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kuningan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kuningan, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) meluruskan informasi soal Pertalite yang berbeda warna dan lebih boros setelah harganya naik, menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Selasa (27/9).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita terkait Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan dunia bakal menghadapi krisis global juga ramai dibaca publik.
Berikut rangkuman selengkapnya:

Pertamina Buka Suara soal Pertalite Beda Warna

Belum lama ini, beredar unggahan foto yang membandingkan warna Pertalite dulu dan sekarang di media sosial Facebook. Dalam unggahan tersebut, satu Pertalite berwarna hijau pekat dan yang satunya hijau terang.
Executive GM Regional Jawa Bagian Barat, Waljiyanto menegaskan, warna dan bau tidak akan mempengaruhi kualitas BBM. Dia memastikan kualitas Pertalite masih sama.
"Warna dan bau itu nggak mempengaruhi kinerja dan kualitas BBM. Itu cuma buat detektor dia jenis apa," kata Waljiyanto kepada awak media di Pertamina Integrated Terminal Jakarta, Selasa (27/9).
ADVERTISEMENT
"Secara kualitas tetap sama. Kalau beda itu kita yang disemprot SKK Migas. Sebelum harga naik, masyarakat belinya literan, nggak berasa. Setelah naik belinya Rp 20 ribu, Rp 50 ribu. Itu efek psikologis," ungkap dia.
Waljiyanto menjelaskan, Pertamina selalu menjaga kualitas BBM melalui pengecekan sampel secara secara rutin. Bahkan, ia menunjukkan sampel berbagai jenis BBM yang sudah disimpan selama setahun.

Luhut Singgung Krisis Global

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Institut Teknologi DEL Sumatera Utara, Sabtu (3/9/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Luhut menuturkan dunia bakal menghadapi krisis global. Kabar ini ia sampaikan usai pulang dari kunjungan kerja ke New York, Amerika Serikat.
"Dalam keadaan yang sangat krusial ini, di mana dunia diramalkan, saya kemarin ke New York, mereka mengatakan bahwa dunia akan masuk ke krisis global atau perfect strome akan terjadi dalam beberapa lama ke depan ini," ujar Luhut saat membuka peringatan Hari Maritim Nasional pada Selasa (27/9).
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan, The Fed berencana menaikkan tingkat suku bunga sampai ke level 4,75 hingga akhir tahun. Kebijakan ini suka tidak suka akan berdampak pada ekonomi Tanah Air.
Belum lagi sejumlah konflik yang sedang berlangsung, mulai dari Rusia dengan Ukraina, ditambah dengan konflik antara China dan Taiwan juga menjadi sentimen ekonomi global.
Penanganan inflasi khususnya angka inflasi yang disebabkan sektor pangan, kata Luhut, menjadi fokus yang diselesaikan sesuai arahan Presiden Jokowi. Menurutnya, pemerintah masih mampu meredam keadaan yang disebabkan oleh krisis global.