Populer: Kepala BP Batam soal Pulau Rempang; Cerita Prabowo Pilih Jeep Pindad

13 September 2023 5:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menembakkan gas air mata saat membubarkan unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Foto: Teguh Prihatna/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menembakkan gas air mata saat membubarkan unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Foto: Teguh Prihatna/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menemui pengunjuk rasa yang menolak relokasi warga dari Pulau Rempang terkait dengan pengembangan Rempang Eco City pada Senin (11/9). Ini menjadi berita paling banyak dibaca.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada berita tentang cerita Menteri Pertahanan Prabowo Subianto soal awal mula lahirnya Jeep buatan PT Pindad yang bisa melengkapi kebutuhan kendaraan TNI. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.

Kepala BP Batam Temui Pengunjuk Rasa Pulau Rempang

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menemui pengunjuk rasa yang menolak relokasi warga dari Pulau Rempang terkait dengan pengembangan Rempang Eco City pada Senin (11/9). Sayangnya, hal itu berakhir dengan kericuhan.
Dalam pidatonya, Rudi mengajak warga untuk menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. Pihaknya menegaskan tidak punya kewenangan lebih bila warga tidak bisa diajak bersama-sama.
“Bapak dan ibu, sekali lagi kami mengajak bapak ibu untuk dapat bersama kami. Bapak ibu dapat menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat, kami akan bersama bapak ibu untuk mencari solusi terbaik untuk saudara kita," kata Muhammad Rudi saat menemui pengunjuk rasa seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/9).
Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PT Makmur Elok Graha (MEG) menandatangani perjanjian pengembangan Rempang Eco-City di Kantor Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada 12 April 2023. Foto: HO/BP Batam/Antara
“Namun, bila Bapak Ibu tidak bersedia bersama-sama dengan kami, menyampaikan ini kepada pemerintah, maka kami tidak memiliki kewenangan lebih. Kami hanyalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Sehingga yang dapat kami lakukan, adalah bersama dengan Bapak Ibu ke Jakarta," lanjut Rudi.
ADVERTISEMENT
Pengunjuk rasa merespons pernyataan Rudi dengan berteriak dan melempar botol minuman, demikian keterangan tertulis Humas BP Batam.
Aksi ricuh pun tidak terhindari. Pengunjuk rasa melemparkan flare ke arah petugas, diikuti dengan pelemparan botol, batu, kayu, tang besi, ketapel dan berujung memasuki kantor BP Batam.
Sebelumnya pemerintah berencana merelokasi warga Rempang, Batam, yang berada di lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group pada Juli lalu di Chengdu, Tiongkok.
“Kita hanya diberikan waktu dua bulan untuk segera melakukan implementasi investasinya. Ini bukan hal yang mudah. Tapi investasi adalah instrumen untuk dapat menggenjot lapangan pekerjaan dan perekonomian negara kita,” ungkap Bahlil saat itu.

Cerita Prabowo Pilih Jeep Pindad

Menhan Prabowo Subianto dalam acara HUT ke-45 FKPPI di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (12/9/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
Prabowo bercerita di balik Jeep produksi dalam negeri oleh PT Pindad bisa dipakai untuk melengkapi kebutuhan kendaraan TNI. Awalnya, dia mengaku ditawari banyak produk luar negeri. Salah satunya adalah kendaraan Jeep Eropa jenis Land Rover, dengan harga USD 120.000 per unit dengan biaya pengiriman USD 20.000.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu ada disodorkan, kendaraan dari Eropa, jeep sejenis Land Rover harganya satu USD 120.000. Dari sini, dari sana, ada dari negara Asia yang sudah bangkit sekarang. Dia bisa menawarkan jeep sampai di Indonesia USD 20.000," kata Prabowo.
Lalu, Prabowo mengusulkan agar Pindad memproduksi sendiri kendaraan Jeep tersebut. Setelah mengakumulasi biaya produksi, Pindad menyebut dana yang harus dikeluarkan untuk pembuatan Jeep TNI ini sebesar USD 60.000 per unit.
Prabowo ketika itu, harus memutuskan menggunakan Jeep buatan luar yang cuma USD 20.000 atau buatan Indonesia tapi lebih mahal, USD 60.000. Dia pun memutuskan membeli Jeep produksi PT Pindad yang lebih mahal.
“Tapi saya berpikir, saya bayangkan, saya ingat waktu jadi komandan batalyon, saya komandan kompi, komandan jenderal, saya tidak sampai hati adik-adik saya nanti pakai jeep buatan negara lain kalau bisa kita bikin di negara Indonesia,” ujar Prabowo.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang tentara, alangkah bangganya menggunakan kendaraan buatan tana air saat bertempur menghadapi musuh. Sehingga, ia memilih untuk Jeep buatan Pindad meskipun harganya lebih mahal.