Populer: Kevin Aluwi Lepas Saham GoTo; Dirut BUMN Primissima Buka Suara

12 Juli 2024 5:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Aluwi, Co Founder GOJEK Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Aluwi, Co Founder GOJEK Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Co-Founder dan eks CEO Gojek, Kevin Aluwi, ternyata sudah menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), menjadi berita populer di kumparanBISNIS sepanjang Kamis (11/7).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai Direktur Utama BUMN PT Primissima (Persero) Usmansyah mengungkap alasan pabrik tekstil berhenti beroperasi sementara, juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya.
Kevin Aluwi Lepas Saham GoTo
Penjualan saham GOTO milik Kevin Aluwi terungkap dari laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 Juni 2024 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan laporan tersebut, awalnya Kevin Aluwi memegang saham seri A sebanyak 583,37 juta lembar atau setara 0,05 persen. Tapi setelahnya, per 30 Juni 2024, kepemilikan saham Kevin menjadi 0 persen.
Layanan Gojek dan Tokopedia (GoTo). Foto: Gojek
Tidak diketahui pasti kapan Kevin menjual seluruh sahamnya itu dan nilai transaksi yang didapat. Namun, berdasarkan asumsi harga GoTo saat ini yang berada di level Rp 50 per lembarnya, maka Kevin meraup sekitar Rp 29,16 miliar.
ADVERTISEMENT
Pada tahun lalu, Kevin Aluwi juga sempat menjual saham dalam rangka diversifikasi dan menyeimbangkan kembali portofolio pribadinya. Ia sudah tidak lagi menjabat sebagai karyawan, pejabat, direktur ataupun komisaris GoTo.
Dirut BUMN Primissima Buka Suara
Usmansyah mengungkapkan alasan ratusan karyawan pabrik tekstil PT Primissima (Persero) dirumahkan sejak Juni 2024 lalu. Jika ditotal maka ada 400 lebih karyawan hingga direksi yang dirumahkan.
“Yang dirumahkan terpaksa kami lakukan karena kalau dibiarkan terus akan merugikan perusahaan dan merugikan karyawan," kata Usmansyah ditemui di sebuah kafe di Kabupaten Sleman, Kamis (11/7).
"Kita coba bertahan akhirnya selama 11 hari (sejak 1 Juni 2024) itu tidak dirumahkan tapi libur gaji penuh. Tapi kalau libur gaji penuh beban makin berat, akhirnya kita rumahkan (per 12 Juni 2024)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Usmansyah menambahkan, karyawan yang dirumahkan ini termasuk jajaran direksi dan manajemen.
"Semua total 425 karyawan sekarang. Semuanya belum gajian. Termasuk manajemen dan direksi (belum gajian). Direksi dua, komisaris satu. Berarti 428," ungkapnya.
Sejak 1 Juni perusahaan tersebut pun telah berhenti beroperasi. "Tidak operasional 1 Juni," tambahnya.