Populer: Kilang Balikpapan Pertamina Terbakar; Dugaan LPG 3 Kg Kurang Isi

26 Mei 2024 5:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi terkini Kilang Balikpapan usai berhasil dipadamkan, Sabtu (25/5/2024). Foto: Dok. Kilang Pertamina Internasional
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini Kilang Balikpapan usai berhasil dipadamkan, Sabtu (25/5/2024). Foto: Dok. Kilang Pertamina Internasional
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Refinery Unit (RU) V atau Kilang Balikpapan yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terbakar pada Sabtu (25/5). Ini menjadi berita yang paling banyak dibaca.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada kabar soal Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas yang mengungkap modus kecurangan pedagang LPG 3 kg mengurangi isi tabung. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:

Kilang Minyak Pertamina Balikpapan Terbakar

Refinery Unit (RU) V atau Kilang Balikpapan yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terbakar pada Sabtu (25/5). PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan BBM dan LPG masih aman usai insiden tersebut.
"Kami pastikan stok BBM dan LPG tersedia cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting saat dihubungi kumparan, Sabtu (25/5).
Terpisah, General Manager KPI Unit Balikpapan, Bayu Arafat, mengatakan kebakaran terjadi di salah satu unit Crude Distillation Unit (CDU), yakni CDU IV Kilang Balikpapan.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dalam sesi wawancara BUMN Pertamina di SPBU Pertamina Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta pada Kamis (14/12/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
"Tim Pemadam telah berhasil tangani kejadian di CDU IV Kilang Balikpapan pada pukul 07.30 WITA. Saat ini tim fokus pada upaya pendinginan area kejadian untuk mencegah timbulnya api kembali," kata Bayu.
ADVERTISEMENT
Depalan unit mobil pemadam diturunkan dalam kejadian tersebut. Pemadam statis (fire ground) yang berada di sekitar lokasi pun diaktifkan untuk membantu pemadaman dan melokalisir sumber panas. Saat ini, tim terus memastikan tidak ada sumber panas di area kejadian aman.
Bayu memastikan bahwa tidak ada korban atas kejadian ini. "Sekali lagi terima kasih kepada seluruh stakeholder atas doa dan dukungan yang diberikan, sehingga kejadian ini dapat segera ditangani dengan maksimal," kata Bayu.

Dugaan LPG 3 kg Kurang Isi

Mendag Zulkifli Hasan menunjukkan barang bukti temuan hasil pengawasan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) gas LPG 3 kilogram saat ekpose di PT Patra Trading SPPBE Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, (25/5/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Mendag Zulhas mengungkapkan modus dugaan penyelewengan LPG 3 kg tidak diisi penuh di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Salah satunya di SPBE Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Zulhas menunjukkan barang bukti temuan hasil pengawasan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) LPG 3 kg di SPBE Tanjung Priok, yang dikelola oleh PT Patra Trading, anak usaha PT Pertamina Patra Niaga. Total ada 80 tabung sampel temuan Kemendag.
ADVERTISEMENT
"Setelah kita cek, harusnya masyarakat atau konsumen itu menerima dan membeli isi gas 3 kilogram, setelah dicek rata-rata kurangnya antara 200 gram sampai 700 gram. Jadi isinya ini rata-rata 2.800-2.200 gram," ungkapnya saat konferensi pers di SPBE Tanjung Priok, Sabtu (25/5).
Dari total 800 SPBE yang ada di Indonesia, Kemendag menemukan kurangnya pengisian LPG 3 kg terjadi di 11 SPBE yang tersebar di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Purwakarta, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Jakarta.
Dugaan penyelewengan tersebut, kata dia, merugikan masyarakat hingga Rp 1,7 miliar per tahun per SPBE. Sedangkan total kerugian dari 11 SPBE yang sudah ditemukan Kemendag mencapai Rp 18,7 miliar per tahun.
LPG 3 kg yang dikurangi isinya ini melanggar Peraturan Pemerintah (PP) No 29 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan. Setelah teguran dilayangkan, pemerintah bisa mencabut izin pelaku usaha.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap bisa berluaskan agar masyarakat tahu, pelaku usaha di sektor ini juga mengetahui dan menghentikan segera kegiatan-kegiatan culas curang yang merugikan masyarakat itu," tegasnya.