Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Populer: Konflik Iran-Israel Bisa Bikin Kurs Rp 17.000/USD; Minyak Mentah Naik
15 April 2024 5:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita mengenai nilai tukar rupiah tersebut menjadi berita populer di akhir pekan lalu. Selanjutnya, berita mengenai harga minyak dunia yang diproyeksi juga meningkat akibat serangan Iran ke Israel. Berikut selengkapnya berita populer di kumparanBISNIS:
Rupiah Bisa Ambruk ke Rp 17.000 per Dolar AS
Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, serangan tersebut memicu keluarnya aliran investasi asing dari negara berkembang karena meningkatnya risiko geopolitik. Rupiah bahkan diprediksi akan melemah ke Rp 17.000 per dolar AS jika ketegangan tersebut terus berlangsung.
Berdasarkan data Google Finance, nilai tukar rupiah mencapai Rp 16.117 per dolar AS hari ini, Minggu (14/4). Meskipun berdasarkan data Bloomberg dan juga Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah pada 5 April 2024 menguat ke angka Rp 15.848. Angka ini naik 44,5 poin atau 0,28 persen.
ADVERTISEMENT
"Alhasil, investor akan mencari aset yang aman baik emas dan dolar AS, sehingga rupiah bisa saja melemah hingga Rp 17.000 per dolar," kata Bhima kepada kumparan, Minggu (14/4).
Harga Minyak Dunia Naik
Ketegangan yang terjadi di Iran dan Israel juga diperkirakan berimbas ke harga minyak mentah dunia. Apalagi, Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent mengalami lonjakan signifikan, dengan WTI naik USD 2,02 dan Brent naik USD 1,78 per barel pada Jumat (12/4).
Baik patokan WTI maupun Brent diperdagangkan naik sekitar 2 persen pada Minggu (14/4), dengan Brent mencapai USD 91,56 dan WTI mencapai USD 87,05, rekor kenaikan harga minyak mentah tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Mengutip Market Watch, ketegangan yang memanas antara Iran dan Israel ini diperkirakan akan membuat harga minyak dunia kembali naik menyentuh USD 100 per barel. Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia.
"Biasanya, perubahan 1 juta barel dalam persamaan penawaran-permintaan menyebabkan kenaikan harga sebesar USD 5 untuk menyeimbangkan pasar,” Jay Hatfield, CEO di Infrastructure Capital Advisors.
“Akibatnya, jika seluruh produksi Iran terganggu, mungkin akan terjadi kenaikan harga minyak sebesar USD 15 per barel," tambahnya.