Populer: LG Batal Investasi Rp 129,9 T di RI; China Samarkan Produk Ekspor ke AS

22 April 2025 5:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi baterai kendaraan listrik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi baterai kendaraan listrik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kabar konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG memutuskan menarik proyek senilai sekitar 11 triliun won atau USD 7,7 miliar, angka itu setara Rp 129,9 triliun (kurs Rp 16.876 per dolar AS), untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia, menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Senin (21/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai Korea Selatan mengungkap adanya peningkatan upaya penyamaran produk asing yang berasal dari China, sebagai barang ekspor Korea Selatan juga tak kalah menyita perhatian publik. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:

LG Batal Investasi Rp 129,9 T

Ilustrasi LG Energy Solution. Foto: Shutterstock
Diberitakan Yonhap News Agency, konsorsium tersebut, yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan mitra lainnya, telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan perusahaan milik negara untuk membangun ekosistem baterai EV.
Inisiatif tersebut berupaya untuk mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi prekursor, bahan katode, dan pembuatan sel baterai. Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia, bahan utama dalam baterai EV.
Sumber industri mengatakan konsorsium telah memutuskan untuk menarik proyek tersebut, setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia, karena adanya pergeseran dalam lanskap industri, khususnya yang disebut jurang EV, yang merujuk pada perlambatan sementara atau puncak permintaan EV global.
ADVERTISEMENT
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," kata seorang pejabat dari LG Energy Solution.
"Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group," tambahnya.

China Samarkan Produk Biar Bisa Ekspor ke AS

Ilustrasi produk elektronik China. Foto: Shutterstock
Upaya menyamarkan produk itu dilakukan China demi menghindari tarif tinggi yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Berdasarkan laporan dari Layanan Bea Cukai Korea (Korea Customs Service/KCS), sepanjang kuartal I-2025 ditemukan pelanggaran asal negara produk senilai 29,5 miliar won (sekitar USD 20,81 juta), dengan 97 persen pengirimannya menuju Amerika Serikat. Penemuan ini berasal dari investigasi khusus yang dilakukan pada Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Reuters, jumlah pelanggaran tersebut hampir menyamai total sepanjang 2024 yang mencapai 34,8 miliar won, 62 persen di antaranya juga ditujukan ke AS.
“Selama masa jabatan pertama Presiden Trump, praktik ekspor dengan penyamaran seperti ini meningkat, dan kami perkirakan pola tersebut akan terulang,” ujar Lee Kwang-woo, Direktur Perencanaan Investigasi KCS.
Untuk mengantisipasi risiko ini, otoritas Korea Selatan melakukan penyelidikan secara proaktif. Lee mengatakan pihaknya telah menemukan bukti kuat bahwa beberapa eksportir berusaha menghindari tarif sejak awal tahun ini.