Populer: Luhut Disebut Paling Banyak Bayar Pajak; Kapal Filipina Maling Tuna

23 Maret 2024 4:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan SPT Tahunan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/32024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan SPT Tahunan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/32024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, disebut menjadi menteri yang paling banyak membayar pajak. Informasi itu menjadi berita populer di kumparanBisnis sepanjang Jumat (22/3).
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada kabar mengenai kapal Filipina yang maling 2 ton ikan ditangkap di Sulawesi juga turut menyita perhatian publik. Berikut ini rangkuman selengkapnya:

Luhut Disebut Menteri yang Paling Banyak Bayar Pajak

Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju melaporkan SPT Pajak Tahunan hari ini, Jumat (22/3).
Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan para menteri melaporkan SPT Tahunan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/3/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
Di acara tersebut, Jokowi bertanya kepada para menterinya, siapa yang pajaknya paling banyak. Momen itu terjadi ketika Jokowi baru tiba di Istana Negara, sebelum diarahkan menuju meja pelaporan SPT.
Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kompak menyebut Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.
“Yang pakai jas, Pak,” jawab Zulhas dan Bahlil, diikuti beberapa menteri secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Di antara menteri yang hadir, hanya Luhut yang memakai jas warna hitam. Sementara menteri lainnya memakai kemeja batik.
Sontak pernyataan itu membuat para menteri tertawa. Zulhas dan Bahlil kembali menekankan Luhut yang membayar pajak paling banyak.
“Yang paling banyak yang pake jas,” ujar Zulhas.
“Kalau udah pakai jas bayar pajak paling banyak,” kata Bahlil.

Kapal Filipina Maling 2 Ton Tuna Ditangkap di Sulawesi

Kapal pengangkut ikan asal Filipina yang mencuri ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 716 Laut Sulawesi, Jumat (22/3/2024). Foto: Dok. Istimewa
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menangkap satu unit kapal pengangkut ikan asal Filipina di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 716 Laut Sulawesi. Kapal tersebut bikin negara rugi Rp 1,4 miliar.
Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Dr. Pung Nugroho Saksono, A.Pi., M.M. (Ipunk) mengatakan keberhasilan penangkapan ini menjadi bukti nyata dari kerja keras dan komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menjaga keberlanjutan perikanan dan melindungi perairan Indonesia dari aktivitas ilegal yang merugikan sumber daya perikanan.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Kepala Stasiun PSDKP Tahuna, Bayu Y Suharto menjelaskan, pihaknya dengan armada Speedboat Pengawas (SP) Napoleon 39 berhasil menghentikan, memeriksa dan menahan (Henrikhan) Kapal FB.CA. F-01 atau KM. EPM pada 18 Maret 2024, pukul 11:14 (WITA) di Perairan Pelabuhan Perikanan Dagho WPPNRI 716.
Dengan penangkapan tersebut, Stasiun PSDKP Tahuna berhasil menjaga potensi valuasi kerugian negara dari penangkapan illegal fishing sebesar Rp 1.420.650.000. Angka tersebut didapatkan dari perhitungan total ikan yang diangkut ke Gensan Filipina dalam kurun tiga tahun terakhir.
Kapal Filipina yang berjenis kapal pengangkut ikan tersebut memiliki 4 orang ABK yang berkebangsaan Filipina dengan muatan kurang lebih 2 ton tuna.