Populer: Macet Menuju Pelabuhan Merak; Menkeu AS Keluhkan Investasi China

10 April 2024 5:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebab kemacetan parah menuju Pelabuhan Merak jadi berita paling ramai dibaca di kumparanBisnis pada Selasa (9/4).
ADVERTISEMENT
Berita populer lainnya yakni soal jor-joran investasi China ke kendaraan listrik dikeluhkan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS). Berikut rangkumannya:

Penjelasan ASDP soal Macet Menuju Pelabuhan Merak

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, mengungkapkan alasan terjadinya kemacetan parah menuju Pelabuhan Merak, Banten, pada arus mudik Lebaran 2024.
Salah satunya yakni, masih banyaknya penumpang yang belum memiliki tiket tapi masih nekat untuk mencoba masuk ke Pelabuhan Merak.
ASDP mencatat, antrean pengguna jasa feri di Pelabuhan Merak pada puncak arus mudik, Sabtu (6/4) malam, karena ad 19.700 kendaraan yang datang tidak sesuai jadwal dan sekitar 22.300 kendaraan yang datang sesuai jadwal pada tiket.
"Mungkin teman-teman bisa bayangkan, ini mirip ketika di jalan tol ada yang tidak punya kartu uang elektronik. Kalau tidak dilayani maka di belakangnya akan berefek yang berantai, panjang, menjadi ketidaknyamanan yang lebih panjang. Maka kami harus melakukan sesuatu," kata Ira kepada awak media dalam konferensi pers di Pelabuhan Merak, Banten seperti dikutip Antara, Selasa (9/4).
ADVERTISEMENT

Menkeu AS Keluhkan Investasi China di Mobil Listrik

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, memperingatkan telah terjadinya kelebihan pasokan kapasitas industri dari hasil energi baru terbarukan EBT China, salah satunya kendaraan listrik.
Yellen menyebut, AS tidak akan membiarkan terulangnya tahun 2000-an, ketika saat itu barang impor China menghancurkan sekitar 2 juta manufaktur di AS.
Hal itu ia sampaikan berkunjung ke China selama empat 4 hari, untuk menekankan agar pemerintahan Xi Jinping bisa mengendalikan kelebihan kapasitas industri ini.
Mengutip Reuters, Selasa (9/4), Yellen menggunakan kunjungan keduanya di China dalam 9 bulan ini untuk mengeluh bahwa Tiongkok telah melakukan investasi yang berlebihan guna membangun kapasitas pabrik yang melebihi permintaan domestiknya.
Lebih dari satu dekade yang lalu, dukungan besar-besaran dari pemerintah China menyebabkan harga baja Tiongkok yang lebih rendah membanjiri pasar global dan menghancurkan industri di seluruh dunia dan di Amerika Serikat,” tegas Yellen.
ADVERTISEMENT