Populer: Makan Bergizi Gratis Dibagikan 2 Kali; Penerimaan Negara Bocor Rp 300 T

8 Oktober 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa menunjukkan makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024). Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
zoom-in-whitePerbesar
Siswa menunjukkan makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024). Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
ADVERTISEMENT
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diberikan dua kali sehari, saat sarapan dan makan siang, di sekolah. Kabar ini menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Senin (7/10).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ada juga berita tentang penerimaan negara yang bocor Rp 300 triliun. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:
Makan Bergizi Gratis Dibagikan 2 Kali Sehari
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan ide program Makan Bergizi Gratis sudah dicetuskan Prabowo Subianto pada 2006 untuk kampanye pilpres. Pada saat itu, program ditargetkan untuk anak saja karena tingkat stunting anak usia di bawah 5 tahun pada saat itu sangat tinggi, mencapai 30 persen.
Namun untuk pelaksanaan program ini nantinya, kata dia, bakal ada kurang lebih 82 juta penerima Makan Bergizi Gratis yang terdiri dari anak sekolahan dan ibu hamil setiap harinya. Karena itu, program ini bukan hanya makan siang gratis.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan makanan siang gratis. Ini makanan gratis 2 kali sehari. Pagi dan siang," ungkap Hashim saat Diskusi Ekonomi Kadin Indonesia, Senin (7/10).
Adik Prabowo Subianto itu mengatakan, keputusan pemberian makan gratis dua kali sehari itu mengacu kepada data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bahwa 41 persen anak-anak di Indonesia masuk sekolah dalam kondisi lapar.
Tandan buah segar kelapa sawit. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Penerimaan Negara Bocor Rp 300 Triliun
Hashim Djojohadikusumo, blak-blakan soal data kebocoran penerimaan negara dari sektor industri perkebunan sawit. Totalnya bisa mencapai Rp 300 triliun.
Hashim menyebutkan, sejak Pilpres 2014 Prabowo Subianto sempat diejek dengan sebutan 'Prabocor' oleh kubu lawannya, karena selalu menyinggung soal kebocoran penerimaan negara.
"Dia diejek oleh lawan dia tahun 2014. Prabowo itu Prabocor karena dia selalu katakan kebocoran-kebocoran. Tapi ternyata Prabowo benar kok, kebocoran luar biasa dan kita sudah tahu itu dari mana," jelas Hashim.
ADVERTISEMENT
Adik Prabowo itu memastikan pemerintahan Prabowo-Gibran akan menutup kebocoran tersebut. Pasalnya, berdasarkan data yang dihimpun Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan BPKP, salah satu yang terbesar adalah dari sektor perkebunan kelapa sawit.
"Ada indikasi pengusaha yang nakal. Ini data yang Pak Prabowo dapat dari Pak Luhut Pandjaitan dan dari BPKP, juga dikonsumasi oleh KLHK. Ada jutaan hektare kawasan hutan diokupasi liar oleh pengusaha-pengusaha kebun sawit yang nakal," ungkap Hashim.