news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Populer: Maskapai Baru Singapura Siap Mengudara di RI; Alasan PHK & Pabrik Tutup

10 Maret 2025 4:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan asal Singapura, Calypte Holding Pte. Ltd, resmi mendirikan maskapai baru PT Indonesia Airlines Group, Jumat (7/3/2024). Foto: Dok. Calypte Holding Pte Ltd
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan asal Singapura, Calypte Holding Pte. Ltd, resmi mendirikan maskapai baru PT Indonesia Airlines Group, Jumat (7/3/2024). Foto: Dok. Calypte Holding Pte Ltd
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali kedatangan maskapai penerbangan komersial terbaru, yaitu PT Indonesia Airlines Group (INA). Info ini menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Minggu (9/3).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai ekonom menjelaskan alasan badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali merebak di awal tahun 2025, juga ramai dibaca. Berikut rangkumannya.

Indonesia Airlines Milik Singapura Siap Mengudara, Khusus Rute Internasional

INA didirikan oleh Calypte Holding Pte. Ltd, perusahaan pengembang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian yang berkantor pusat di Singapura.
Setelah melakukan studi kelayakan secara komprehensif dengan konsultan aviasi dari Singapura dan AS, serta persiapan yang menyeluruh, maka per 7 Maret 2025 Calypte Holding Pte. Ltd secara resmi telah mendaftarkan anak perusahaan baru melalui Notaris untuk pendirian PT Indonesia Airlines Group.
Chief Executive Officer Indonesia Airlines Group dan Executive Chairman Calypte Holding Pte. Ltd, Iskandar, menjelaskan bahwa INA akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional di mana dalam tahap awal akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap," katanya melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (9/3).
ADVERTISEMENT
Ilustrasi boarding ke pesawat Foto: Dushlik/Shutterstock
Armada yang akan dioperasikan INA meliputi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).

Ekonom Jelaskan Penyebab Marak PHK dan Penutupan Pabrik di Awal Tahun

Pada tiga bulan pertama tahun ini, sudah ada 10.665 tenaga kerja terdampak PHK oleh raksasa tekstil Sritex Group, 1.100 kasus PHK disumbang Yamaha Music dan 2.500 lainnya dilakukan oleh PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda kemudian menjelaskan biang kerok tumbangnya industri padat karya pada awal 2025 karena penurunan permintaan baik dari dalam dan luar negeri.
Dia menyoroti sempat ekspansif Purchasing Managers Index (PMI) industri manufaktur pada pertengahan hingga jelang akhir 2024 yang meredup. Hal ini membuat dunia usaha di Indonesia tidak melakukan ekspansi usaha.
Buruh dan karyawan mendengarkan pidato dari direksi perusahaan di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
“Pertama faktor permintaan dalam negeri melemah dengan ditandai daya beli yang melambat di tahun lalu,” tutur Nailul kepada kumparan, Minggu (9/3).
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurunnya permintaan dalam negeri juga dinilai berkaitan erat dengan gempuran produk impor akibat aturan yang lesu. Dalam hal ini, dia menyoroti Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang mengatur kebijakan dan pengaturan impor teranyar.