Populer: PBNU Temui Jokowi Bahas Tambang; Jiwasraya Bakal Dibubarkan

23 Agustus 2024 5:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/8), untuk membahas soal tambang dan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca di kumparanBISNIS.
ADVERTISEMENT
Berita selanjutnya yang ramai adalah Asuransi Jiwasraya yang akan dibubarkan. Untuk lebih jelasnya, berikut rangkuman berita populer tersebut:
PBNU Temui Jokowi di Istana
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengatakan bahwa pihaknya akan membahas konsesi tambang dan investasi di IKN.
Konsesi tambang merupakan izin yang diberikan oleh pemerintah untuk melakukan penambangan mineral atau sumber daya alam di wilayah tertentu
"Kita mau bicara soal konsesi tambang dan investasi di IKN nanti," kata Gus Yahya kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/8).
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan pers, Selasa 16 Juli 2024 terkait pertemuan 5 pemuda NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Foto: Dok PBNU
Selain membahas soal tambang, ormas keagamaan itu juga mengatakan minat berinvestasi di IKN. Bahkan menurut Gus Yahya, PBNU akan membeli tanah seluas 100 hektare di IKN.
ADVERTISEMENT
"Nanti insyaallah kami ingin membeli tanah di IKN itu, ya mudah-mudahan bisa sampai 100 hektare misalnya," ujarnya.
Lahan seluas 100 ha itu akan dibangun fasilitas kesehatan, pendidikan, dan keagamaan. Menurut Gus Yahya, Jokowi merestui rencana tersebut dan akan menyampaikan kepada Badan Otoritas IKN.
Gus Yahya memperkirakan kebutuhan dana investasi untuk membeli lahan di IKN mencapai Rp 2-3 triliun. Hingga kini pihaknya masih menghitung detail nilai investasinya.
"Kami punya adalah gagasan mengenai konsolidasi kapital untuk itu. [Sekitar] Rp 2-Rp 3 triliun. Kira-kira mungkin sekitar itu," imbuhnya.
Jiwasraya Bakal Dibubarkan
Pembubaran PT Asuransi Jiwasraya sudah masuk tahap final. Langkah tersebut akan dilaksanakan dalam beberapa bulan terdekat. Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengatakan pailitnya Jiwasraya juga dipengaruhi oleh penanganan bisnis yang tidak benar.
ADVERTISEMENT
“Flashback belakang ya. Bahwa inilah karena asuransi ini ditangani dengan tidak benar. Menawarkan bunga-bunga yang tidak layak, tidak lazim gitu ya, timbal balik yang tidak lazim. Makannya terjadi fraud seperti ini,” kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (22/8).
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Foto: Argya D. Maheswara/Kumparan
Ia melihat tren dalam industri asuransi selama ini digunakan oleh para nasabah untuk mencari untung dan menjadi instrumen investasi, bukan mencari proteksi. Hal inilah yang dianggap Arya mencerminkan industri tidak sehat.
“Jadi orang cari asuransi itu bukan cari untung tapi proteksi. Bukan cari untung gitu loh. Dulu orang asuransi itu cari untung. Itu yang membuat industri asuransi Indonesia jadi tidak sehat. Iya (kalau mau) Investasi itu ya saham, emas gitu loh. Obligasi atau surat utang negara atau apa gitu,” lanjut Arya.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, Arya menyebut total pemegang polis Jiwasraya yang sudah setuju untuk proses restrukturisasi adalah 99,6 persen. Hal ini jauh dari target yang hanya 85 persen.
Direktur Utama Jiwasraya, Mahelan Prabantarikso mengatakan saat ini masih ada sekitar 1.000 pemegang polis yang belum ikut proses restrukturisasi. Ia memperkirakan jumlah pemegang polis yang ikut proses restrukturisasi akan terus meningkat.
“Sampai dengan akhir bulan ini. Kemungkinan ada lagi yang ikut restrukturisasi,” kata Mahelan.