Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Populer: Pegawai Ditjen Pajak Korban KM Cantika; Bulog Tak Cuma Urus Beras
26 Oktober 2022 6:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemerintah tengah melakukan revisi terhadap Peraturan Presiden (Perpres) tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) juga ramai dibaca publik.
Berikut rangkuman selengkapnya:
Pulang Buat Jenguk Ibunda, Pegawai Ditjen Pajak Jadi Korban Meninggal KM Cantika
KM Cantika 77 terbakar di Pelabuhan Tenau, Kupang, NTT pada Senin (24/10). Korban tewas dari kecelakaan kapal itu saat ini tercatat sebanyak 14 orang.
Staf Khusus Menteri Keuangan Prastowo mengucapkan belasungkawa di akun twitter pribadinya. "Telah meninggal dunia Mbak Khusna, pegawai Ditjen Pajak RI di KP2KP Kalabahi. Beliau korban kecelakaan kebakaran kapal cepat dari Kupang-Alor," jelanya.
Menurut Prastowo, Khusna Fatmawati pulang dengan tujuan menjenguk sang ibunda yang sakit. Khusna mengambil cuti supaya bisa merawat sang ibu. Nahas, perempuan kelahiran 1999 itu menjadi salah satu korban meninggal dalam kebakaran kapal.
ADVERTISEMENT
"Ibunda mba Khusna wafat dan dijenguk," tulis Prastowo lagi di kolom komentarnya.
Pemerintah Godok Perpres Cadangan Pangan, Bulog Tak Cuma Urus Beras
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA, Rachmi Widiriani mengatakan pembentukan Perpres CPP merupakan upaya perbaikan tata kelola cadangan pangan nasional sehingga penugasan BUMN Pangan dan Bulog dalam mengelola pangan dapat dilakukan lebih dinamis.
Nantinya, pengelolaan CPP yang dikelola Perum Bulog tidak hanya satu komoditas yaitu beras saja, melainkan juga jagung dan kedelai. Sedangkan untuk komoditas pangan lainnya seperti cabai, bawang, daging ruminansia, daging unggas, telur, gula, dan minyak goreng akan dikelola oleh ID FOOD selaku holding BUMN pangan.
"Jadi diharapkan tidak ada lagi stok yang membeku, membantu, dan membusuk di gudang karena tidak bisa keluar, karena begitu banyak prosedur dan perizinan yang harus keluar seperti di era yang sebelumnya," kata Rachmi dalam webinar yang digelar Pataka, Selasa (25/10).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, akan percuma apabila pemerintah memiliki cadangan pangan yang besar namun dalam tata kelola penyalurannya tidak maksimal sehingga fungsi utama pencadangan pangan untuk stabilitas harga dan pasokan tidak bisa diwujudkan.