Populer: Pengusaha Batu Bara Bikin Konsorsium di IKN; Prabowo Pangkas PPh Badan

10 Oktober 2024 5:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani mengajak para pengusaha untuk menemui presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani mengajak para pengusaha untuk menemui presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lebih dari 16 pengusaha batu bara ingin membuat konsorsium untuk investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kabar ini menjadi berita populer di kumparanBISNIS pada Rabu (10/10).
ADVERTISEMENT
Berita lainnya yang ramai dibaca publik yaitu Ekonom sekaligus Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengatakan Prabowo Subianto berpeluang menurunkan tarif PPh badan.
Berikut rangkuman berita populer kumparanBISNIS.
Para Pengusaha Batu Bara Bikin Konsorsium di IKN
Rencana pembuatan perusahaan konsorsium disampaikan usai para pengusaha batu bara menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/10).
Pengusaha batu bara yang hadir di antaranya Boy Thohir dari Adaro Energy hingga Azis Armand dari Indika Energy. Sejumlah perusahaan batu bara lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) juga ikut hadir ditemani Menteri Investasi Rosan Roeslani dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
"Intinya mereka bertemu dengan Pak Presiden untuk berinvestasi di IKN. Jadi kesempatan itu memang ada dan terbuka, tadi sudah ada pembicaraan. Investasinya bervariasi dan mereka akan membentuk konsorsium," kata Rosan.
ADVERTISEMENT
Dalam konsorsium itu, ada beberapa ide proyek yang akan dibangun mulai dari membangun theme park yang ada komunitas di dalamnya. Akan ada juga tempat berbagai hiburan hingga restoran.
"Jadi ini adalah suatu kerja sama dari para pengusaha tambang untuk membangun IKN bersama-sama. Jadi itu yang dibicarakan. Tapi tidak tertutup untuk melihat kemungkinan untuk investasi di bidang-bidang lainnya seperti perkantoran ataupun yang lain-lain," terangnya.
Belum ada informasi soal nilai investasi yang dikucurkan para pengusaha batu bara ini. Untuk memastikan soal kesiapan konsorsium ini, Jokowi juga akan mengajak belasan pengusaha batu bara ini untuk ke IKN langsung, Jumat (11/10) pekan ini. Presiden secara perdana akan landing di Bandara IKN.
"Karena tadi Pak Boy menyampaikan, seeing is believing. Biar mereka bisa melihat pembangunan yang begitu baik, begitu lancar di IKN ini, sehingga mereka menimbulkan minat untuk investasi yang lebih besar lagi. Jadi Jumat malam kami bersama-sama akan ke IKN," jelasnya.
Prabowo Subianto dalam Rapimnas Partai Gerindra 2024, Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, 30 Agustus 2024. Foto: Instagram/@prabowo
Prabowo Mau Pangkas PPh Badan
ADVERTISEMENT
Ekonom sekaligus Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengatakan Prabowo Subianto berpeluang menurunkan tarif PPh badan. Namun besaran angka penurunan PPh badan masih belum diputuskan.
"PPh Badan kita akan lihat bagaimana kinerja penerimaan negara itu, pendapatan negara. Kalau memang sudah ada memang ingin kita turunkan supaya tidak terlalu memberatkan kepada masyarakat," katanya usai acara Katadata bertajuk "Indonesia Future Policy Dialogue" di Jakarta, Rabu (9/10).
"Tapi itu belum ada spesifik. Ini baru wish saja, baru keinginan. Belum ada laporan dari sana. Karena kita memang menginginkan untuk suatu saat bisa menurunkan PPh badan," ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Hashim Djojohadikusumo mengatakan, Prabowo berkomitmen untuk pangkas tarif PPh Badan dari yang saat ini sebesar 22 persen menjadi 20 persen.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan upaya Prabowo untuk meningkatkan rasio penerimaan perpajakan Indonesia dari 12,7 persen menjadi 23 persen pada 2025 mendatang.