Populer: Penyebab 10 Juta Orang RI Belanja di LN; Starbucks Bakal PHK Karyawan

19 Januari 2025 6:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi turis belanja di Korea Selatan. Foto: tickcharoen04/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi turis belanja di Korea Selatan. Foto: tickcharoen04/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui banyaknya orang yang gemar belanja di luar negeri disebabkan oleh harga barang di Indonesia yang relatif lebih mahal. Kabar ini menjadi populer di kumparanBisnis sepanjang Sabtu (19/1).
ADVERTISEMENT
Kabar lainnya yang ramai dibaca publik yaitu terkait Starbucks berencana melakukan pemangkasan terhadap sebagian karyawan. Berikut rangkuman berita populer kumparanBisnis:

Penyebab 10 Juta Orang RI Belanja di LN

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Rabu (8/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Airlangga mengatakan harga barang di Indonesia yang relatif lebih mahal menjadi salah satu penyebab banyaknya orang yang gemar belanja di luar negeri.
Airlangga mengungkapkan ketika barang impor masuk ke Tanah Air, masyarakat harus membeli barang tersebut dengan harga setelah dikenakan pajak.
Pajak yang dikenakan meliputi bea masuk, kemudian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh). Terlebih menurut Airlangga, orang pasti cenderung memilih untuk membeli barang yang lebih kompetitif dari segi harga.
“Barang di kita itu lebih mahal daripada di tempat lain,” kata Airlangga saat ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jumat (17/1).
ADVERTISEMENT
Sementara, orang yang pergi ke luar negeri memiliki pilihan untuk berbelanja di luar negeri dan di dalam negeri. Hal ini yang membuat sebanyak 10 juta orang di Indonesia gemar berbelanja di luar negeri.
“Nah tentu beda antara Indonesia yang katakanlah untuk barang-barang yang masuk di mal kan kena biaya masuk 25 persen. Kemudian kena PPH, kemudian kena PPN. Jadi dibandingkan misalnya dengan Singapura. Nah itu kan nggak ada (pajak),” terang Airlangga.

Starbucks Bakal PHK Karyawan

Ilustrasi logo Starbucks. Foto: ArtMediaWorx/Shutterstock
Starbucks berencana melakukan pemangkasan terhadap sebagian karyawan untuk memulihkan kondisi perusahaan.
CEO Starbucks Brian Niccol menyebut pertumbuhan perusahaan terhambat dengan ukuran tim saat ini. Atas dasar itu, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bakal ditempuh perusahaan.
“Ukuran dan struktur kami dapat memperlambat kami, dengan terlalu banyak lapisan, manajer tim kecil, dan peran yang difokuskan terutama pada koordinasi pekerjaan," ujar Brian dikutip dari Reuters pada Sabtu (18/1).
ADVERTISEMENT
Rincian PHK untuk mengoptimalkan tim pendukung akan diumumkan pada awal Maret. Niccol menegaskan kebijakan ini tidak mempengaruhi tim di gerai Starbucks. Begitu pula terhadap investasi dan operasional toko.