Populer: Perawat Digaji Rp 18 Juta per Bulan di Jepang dan Pembeli Robot Seks

23 Agustus 2020 6:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robot seks Roxxxy Foto: Robyn Beck/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Robot seks Roxxxy Foto: Robyn Beck/AFP
ADVERTISEMENT
Menjadi perawat lansia memang pekerjaan yang belum begitu akrab di Indonesia. Namun, pekerjaan tersebut cukup menarik di Jepang karena gajinya yang mencapai Rp 18 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut menjadi salah satu yang populer di kumparanBisnis. Selain itu, ada informasi mengenai pembeli robot seks ternyata kebanyakan adalah orang yang sudah mempunyai pasangan.
Berikut ini selengkapnya berita populer kumparanBisnis sepanjang hari Sabtu (22/8):

Perawat Lansia Digaji Rp 18 Juta per Bulan di Jepang

Jadi perawat lansia di Jepang menjadi pekerjaan yang sempat dijalani Nani, seorang pekerja yang pernah ikut program Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) sejak Juli 2008. Ia berangkat ke Jepang tahun 2014 dan kembali ke Indonesia tahun 2019.
Nani mengaku merasa nyaman selama bekerja merawat lansia yang usianya rata-rata mulai 70 tahun ke atas, atau yang sudah mulai pikun. Kenyamanan itu juga didapatkan dari teman-teman seniornya dari Jepang yang bisa membimbing dengan baik.
Ilustrasi lansia di Jepang Foto: Shutter Stock
Selain suasananya menyenangkan, Nani mengaku penghasilan yang didapatkan selama merawat lansia cukup besar. Penghasilannya mencapai 150 ribu yen setiap bulan. Jumlah tersebut belum termasuk bonusnya.
ADVERTISEMENT
“Misal (kemarin) gaji dasar 150 ribu yen itu belum termasuk bonus dan lain-lain. Gaji pokoknya segitu berarti sekitar misal kurs hari ini 124 jadi Rp 18 juta sekian di luar yang lainnya,” ujar Nani.
Ujian yang dimaksud Nani adalah karena dia mengikuti program IJEPA. Apabila lulus ujian setelah 3 tahun bekerja di sana, maka peserta dibebaskan bisa tetap berada di Jepang. Namun, apabila gagal ujian, masih ada kesempatan 1 kali lagi.
Dengan pendapatan mencapai Rp 18 juta lebih, Nani menjelaskan angka itu tidak bisa langsung disebut gaji tinggi di Jepang. Sebab, biaya hidup di negeri sakura juga mahal.

Sepertiga Pembeli Robot Seks Adalah Pria Berpasangan

Penjualan robot seks di masa pandemi virus corona, ketika banyak negara memberlakukan lockdown atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB), justru melonjak. Dikutip dari Forbes, perusahaan robot seks Genie telah menerima ratusan respons lebih banyak dari calon konsumennya, semasa pandemi sejak Februari lalu.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, perusahaan robot seks di Amerika Serikat (AS) itu juga mengungkapkan, pembeli produknya tak hanya pria lajang, Walaupun memang segmen konsumen itu merupakan yang terbesar. Sepanjang Februari-Maret lalu, pembeli dari kalangan lajang meningkat jadi 51,6 persen. Sementara pembeli dari mereka yang memiliki pasangan, juga meningkat jadi 33,2 persen.
Lonjakan pembelian robot seks kerap diasumsikan karena di masa pandemi virus corona, masyarakat mengisolasi diri di rumah, tak bepergian sehingga banyak yang merasa kesepian. Terutama pria yang tak memiliki pasangan.
Tapi ahli kecerdasan buatan (artificial intelligent), Dr Kate Devlin, dalam bukunya Turned On: Science, Sex, and Robots, juga mengungkapkan bahwa robot seks juga dibeli oleh mereka yang memiliki pasangan, kaum disable, serta orang dewasa yang cenderung penyendiri.
Sejumlah pekerja memberi hormat kepada bendera merah putih saat upacara peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia di lokasi proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Senin (17/8). Foto: M Risyal Hidayat/ ANTARA FOTO

Kabar Terbaru Subsidi Gaji Rp 600 Ribu

Pemerintah segera merealisasikan stimulus fiskal berupa subsidi gaji bagi pekerja yang upahnya di bawah Rp 5 juta per bulan. Pencairannya akan dilakukan pada 25 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
“Rencananya, Bapak Presiden menyerahkan secara langsung dan me-launching. Insyaallah tanggal 25 Agustus ini," ujar Ida usai menghadiri acara dialog kemerdekaan yang diselenggarakan BP2MI, Minggu (16/8).
Ida menjelaskan, insentif ini akan diberikan kepada pekerja swasta dan pegawai pemerintah non-PNS dengan pendapatan di bawah Rp 5 juta. Selain itu, mereka juga harus tercatat sebagai peserta aktif BPJamsostek.
Saat ini pemerintah sudah mengantongi 12 juta rekening calon penerima subsidi gaji. Sementara itu subsidi tersebut sudah siap dikirim ke 7,5 juta rekening.
Adapun besaran subsidi yang diberikan pemerintah yakni Rp 600.000 per bulan. Peserta akan mendapatkan bantuan itu selama empat bulan.
Terkait mekanisme pencairan insentif, nantinya pemerintah akan mengirim ke rekening penerima selama dua tahap atau dua bulan sekali. Sehingga nantinya pada tahap pertama, penerima akan mendapatkan langsung Rp 2,4 juta.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: