Populer: PPN 12 Persen Jadi Berlaku; Pendapatan Pertamina Nyaris Rp 1.000 T

4 Desember 2024 5:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana mal saat H+2 Lebaran di kawasan Jakarta, Jumat (12/4/2024).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana mal saat H+2 Lebaran di kawasan Jakarta, Jumat (12/4/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen tetap naik di 1 Januari 2025. Kabar tersebut menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Selasa (3/12).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu ada juga kabar soal pendapatan PT Pertamina (Persero) yang nyaris menyentuh Rp 1.000 triliun. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:
PPN 12 Persen Jadi Berlaku
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan, Parjiono menegaskan tentang kenaikan PPN 12 persen di 2025.
Pernyataan Parjiono, sekaligus membantah pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang memberi sinyal rencana PPN jadi 12 persen bakal diundur.
Parjiono mengatakan, pemerintah memberikan pengecualian kenaikan PPN 12 persen untuk masyarakat miskin, kesehatan, hingga pendidikan. Hal ini dilakukan demi menjaga daya beli masyarakat.
"Pengecualiannya sudah jelas untuk apa, masyarakat miskin, kesehatan, pendidikan dan seterusnya di sana. Jadi memang sejauh ini kan itu yang bergulir," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pendapatan Pertamina Nyaris Rp 1.000 Triliun
Pertamina mencatatkan pendapatan USD 62,5 miliar atau sekitar Rp 996,56 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.945 per USD hingga Oktober 2024 (year to date). Dengan pendapatan sebesar itu, laba sebelum dipotong pajak (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization/EBITDA) USD 9,35 miliar.
Suasana Gedung Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
Dengan pendapatan sebesar itu, untuk laba bersih setelah pajak (Net Profit After Tax/NPAT) senilai USD 2,66 miliar per Oktober 2024 atau sekitar Rp 42,41 triliun. Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro dalam rapat perdana Pertamina di DPR RI dengan Direktur Utama Pertamina yang baru, Simon Aloysius Mantiri.
“Sampai dengan Oktober 2024 ini kita telah membukukan laba bersih USD 2,66 miliar dengan revenue USD 62,5,” kata Wiko dalam rapat bersama Komisi VI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (3/12).
ADVERTISEMENT
Dengan capaian itu, Wiko optimistis pendapatan Pertamina di akhir tahun dapat menyamai angka tahun lalu. Dalam hal ini, pendapatan kotor di tahun 2023 adalah USD 75,8 miliar.