Populer: Prabowo Janji Tak Impor BBM 5 Tahun Lagi; Dampak Trump Jadi Presiden

21 Januari 2025 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto hadiri Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto hadiri Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto meyakini Indonesia tidak akan mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu lima tahun lagi. Kabar tersebut menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
Ada juga kabar soal dampak pelantikan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap perekonomian Indonesia. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:
Prabowo Janji Tak Impor BBM 5 Tahun Lagi
Menurut Prabowo, swasembada energi memegang peran penting. Maka dari itu Prabowo menargetkan swasembada energi 100 persen. Perihal transisi ke energi baru terbarukan (EBT), Prabowo membeberkan Indonesia termasuk negara yang paling maju.
“Saya percaya dalam waktu yang tidak lama kita tidak akan impor BBM dari luar. Saya yakin dalam 5 tahun kita tidak impor BBM lagi,” ujar Prabowo dalam sambutannya di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1).
Selain swasembada energi, Prabowo juga menyinggung soal swasembada pangan yang disebut bisa tercapai kurang dari empat tahun.
ADVERTISEMENT
"Saya dapat laporan dari menteri-menteri bidang pangan, sebelum tahun kedua kita sudah swasembada pangan, tidak akan impor, energi kita juga akan menuju swasembada dalam waktu yang tidak lama,” lanjutnya.
Dampak Trump Jadi Presiden
Donald Trump segera dilantik jadi Presiden Amerika Serikat, Selasa (21/1) dini hari waktu Indonesia. Pelantikannya menjadi yang paling ditunggu banyak pihak. Jelang pelantikannya, Trump bahkan meluncurkan uang kripto yang harganya langsung melonjak.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengaku belum bisa melihat lebih jauh dampaknya terhadap ekonomi dan industri keuangan dalam negeri. Namun, dia menilai saat ini perekonomian Indonesia kuat secara domestik.
“Jadi saya rasa kita berkuat fokus untuk bisa menggerakkan perekonomian di dalam negeri. Berkaitan dengan internasionalnya, saya rasa masih terlalu cepat untuk bisa memperkirakan apa yang akan jadi dampak dari pemerintahan presidensi Trump,” kata Mahendra di Gedung BEI, Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
Mahendra berharap siapa pun pemimpin di negara besar seperti Amerika Serikat, memiliki kepentingan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh negara.
“Jadi saya tidak melihat bahwa akan terlalu banyak perubahan terhadap kondisi global saat ini,” ujarnya.