Populer: Prabowo Pangkas Anggaran Demi Makan Bergizi Gratis; Laba BCA Rp 54,8 T

24 Januari 2025 5:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menata menu makanan yang akan didistribusikan pada program makan bergizi gratis di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (6/1/2025). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menata menu makanan yang akan didistribusikan pada program makan bergizi gratis di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (6/1/2025). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto memangkas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 306,69 triliun. Kabar ini menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Kamis (23/1).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ada juga kabar tentang laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak mencapai Rp 54,8 triliun pada tahun 2024. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:

Prabowo Pangkas Anggaran Demi Makan Bergizi Gratis

Aturan mengenai pemangkasan anggaran 2025 tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 22 Januari 2025.
Dalam Inpres tersebut, Presiden memberikan arahan kepada para Menteri Kabinet Merah Putih, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia, kepala lembaga pemerintah non-kementerian, pimpinan kesekretariatan lembaga negara, gubernur, serta bupati dan wali kota untuk meninjau ulang penggunaan anggaran secara efisien.
"Melakukan review sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dalam rangka efisiensi atas anggaran belanja: Kementerian/Lembaga dalam APBN Tahun Anggaran 2025; APBD Tahun Anggaran 2025 dan Transfer ke Daerah dalam APBN Tahun Anggaran 2025, dengan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan," tulis Presiden dalam instruksi tersebut, dikutip Kamis (23/1).
ADVERTISEMENT
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan, anggaran yang dipangkas itu untuk memperkuat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Alhamdulillah MBG sudah berjalan, namun Presiden merasa agar bisa juga segera mungkin itu bisa penerima manfaatnya lebih banyak dan merata lagi,” kata Prasetyo kepada wartawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/1).
Dalam Inpres yang diteken Rabu, 22 Januari 2025, itu disebutkan rincian pemangkasannya yaitu Rp 256,1 triliun merupakan efisiensi belanja kementerian/lembaga dan Rp 50,59 triliun berasal dari transfer ke daerah.

Laba BCA Rp 54,8 Triliun

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, pencapaian ini diiringi dengan pertumbuhan total kredit sebesar 13,8 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 922 triliun. Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada tahun 2024, dibandingkan 6,9 persen pada 2023.
ADVERTISEMENT
“Penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen YoY mencapai Rp 426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor. Kredit komersial naik 8,9 persen YoY mencapai Rp 137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp 123,8 triliun," ujarnya dalam konferensi pers paparan kinerja tahun 2024, Kamis (23/1).
Gedung BCA. Foto: Shutterstock
Sementara itu, total portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen YoY menyentuh Rp 223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen YoY mencapai Rp 65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen YoY menjadi Rp135,5 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8 persen YoY menjadi Rp 22,9 triliun.
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 12,5 persen YoY menjadi Rp 229 triliun per Desember 2024, berkontribusi hingga 24,8 persen terhadap total portofolio pembiayaan. Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik 84,2 persen secara tahunan mencapai Rp2,3 triliun. BCA juga menyalurkan pinjaman terkait keberlanjutan (Sustainability Linked Loan/SLL) mencapai Rp 1 triliun, nilainya naik 3 kali lipat secara tahunan.
ADVERTISEMENT