Populer: RI Kehilangan Penerimaan PPN Rp 75 T; Erick Tutup Stasiun Karet

3 Januari 2025 6:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline melintas menuju area Stasiun Karet, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline melintas menuju area Stasiun Karet, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai kehilangannya potensi penerimaan negara sebesar Rp 75 triliun usai Presiden Prabowo Subianto hanya memberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen untuk barang mewah menjadi berita yang banyak dibaca di kumparanBisnis sepanjang Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga informasi mengenai akan ditutupnya Stasiun Karet. Berikut rangkumannya.

Rp 75 Triliun Gagal Dikantongi Indonesia Imbas PPN 12 Persen

Indonesia akan kehilangan penerimaan negara sebesar Rp 75 triliun imbas Presiden Prabowo Subianto meneken kebijakan PPN 12 persen untuk barang mewah bukan umum.
Meski demikian, Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Suryo Utomo mengatakan, salah satu hal yang akan dilakukan pemerintah untuk menambal kekurangan tersebut adalah dengan mengoptimalkan sumber alternatif lain, misalnya dengan melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi.
"Karena otomatis ada sesuatu yang hilang yang kita tidak dapatkan, ya kita optimalisasi di sisi yang lain. Di antaranya ekstensifikasi dan intensifikasi," kata Suryo dalam konferensi pers di Kantor Pusat DJP, Kamis (2/1).
Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo, di Gedung Pusat DJP, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Suryo menjelaskan, ekstensifikasi akan menjadi fokus utama pada tahun 2025. Guna menggali potensi penerimaan pajak. "Ekstensifikasi bagi saya merupakan sesuatu yang harus saya jalankan di tahun 2025," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai akan hilangnya Rp 75 triliun tersebut mulanya diproyeksi oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu. Menurut dia, angka ini meningkat ketimbang kenaikan tarif PPN dari 10 persen menjadi 11 persen yang terealisasi Rp 60,76 triliun di 2022.
“(Potensi penerimaan PPN 12 persen) sekitar Rp 75 triliun dari PPN-nya,” kata Febrio.

Stasiun Karet Akan Ditutup

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap demi melancarkan konektivitas antarstasiun yang saling berdekatan, Stasiun KRL Karet akan ditutup tahun ini.
Erick menilai keberadaan Stasiun Karet tak lagi efektif untuk naik-turun penumpang. Sebab jarak Stasiun Karet saat ini berdekatan dengan Stasiun KRL sekaligus Stasiun Kereta Bandara BNI City dan Stasiun Sudirman.
“Yang dibilang kan, bagaimana kita membangun ekosistem stasiun ini. Mungkin di Karet ditutup,” kata Erick kepada wartawan di Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1) dikutip Kamis (2/1).
Penumpang menunggu kereta berhenti di Stasiun Karet, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PT KAI, Rudi As Aturrridha menyebutkan, penutupan Stasiun Karet ini akan disesuaikan dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2025. Meskipun dia tak menyebut kapan GAPEKA 2025 bakal terbit.
ADVERTISEMENT
“Rencana nanti, di 2025, waktunya baru kita menunggu penyesuaian GAPEKA,” ujar Rudi kepada wartawan di Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1) dikutip Kamis (2/1).
Di sisi lain, Menteri Erick juga bakal menyiapkan strategi agar Kereta Bandara dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta) ramai penumpang. Dia memandang perlunya peningkatan jumlah perpindahan penumpang dari Bandara Soetta ke tengah kota Jakarta.
Erick kemudian menargetkan 20 persen perpindahan penumpang dari dan ke Bandara Soetta menggunakan KA Bandara atau sekitar 10 juta penumpang pada tahun ini.
Salah satu upayanya adalah menambah rute keberangkatan dan pemberhentian Kereta Bandara di Stasiun Sudirman.
Hal itu dilakukan untuk mengintegrasikan, sekaligus mempermudah gerak pindah penumpang ke transportasi terkait lainnya, seperti LRT Jabodebek, Transjakarta, dan MRT.
ADVERTISEMENT